PADANG, KOMPAS.com-Kejaksaan Negeri Padang, Sumatera Barat telah menetapkan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumbar AS sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana KONI Padang periode 2018-2022 pada 31 Desember 2021 lalu.
Namun, hingga sekarang AS masih menjabat sebagai Ketua KONI Sumbar.
KONI Pusat telah mengirim surat ke KONI Sumbar No. 127/ORG/II/2022 tentang Plt Ketum KONI Sumbar tertanggal 4 Februari 2022 yang ditandatangani Sekjen KONI Pusat Lukman Djayadikusuma.
Baca juga: Penjelasan KONI Sumbar soal Pembayaran Uang Atlet Dayung
Dalam surat itu, KONI Pusat meminta KONI Sumbar mengadakan pleno untuk penunjukkan Plt Ketua KONI Sumbar.
Kepala Bidang Humas dan IT KONI Sumbar Rakhmatul Akbar menyebutkan KONI Sumbar telah melaksanakan rapat pleno seperti yang diinstruksikan KONI Pusat pada 19 Februari lalu.
"Sudah dilaksanakan rapat pleno pada 19 Februari lalu. Tapi belum ada menghasilkan keputusan," kata Rakhmatul yang dihubungi Kompas.com, Jumat (4/3/2022).
Kemudian, kata Rakhmatul, Ketua KONI Sumbar mengirimkan surat ke KONI Pusat tentang permohonan penundaan penunjukan Plt Ketua KONI Sumbar.
Dalam surat tertanggal 19 Februari itu, AS menyebutkan Ketua KONI Sumbar tidak berhalangan tetap sesuai dengan AD/ART KONI.
Menyikapi persoalan KONI Sumbar itu, sejumlah pengurus cabang olahraga mengusulkan wacana Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa.
Bahkan sejumlah cabang olahraga dan KONI Kabupaten dan Kota sudah membentuk Forum Penyelamat Olahraga Sumbar.
Ketua Forum Penyelamat Olahraga Sumbar Togi Tobing mengatakan desakan untuk menggelar Musprovlub dari cabang olahraga dan KONI kabupaten dan kota sudah semakin deras.
"Sudah ada sejumlah cabor dan KONI kabupaten dan kota untuk menyuarakan Musprovlub. Ini tujuannya untuk menyikapi kondisi KONI Sumbar saat ini," kata Togi.
Baca juga: Ketua KONI Kampar Jadi Buronan, Diduga Terlibat Korupsi Pembangunan Ruang Rawat Inap RSUD Bangkinang
Togi mengatakan persoalan KONI Sumbar bukan masalah pribadi Ketua KONI, tapi menyangkut banyak cabor dan atlet.
"Kalau seperti ini yang teraniaya itu cabor dan atlet. Pembinaan jadi terhambat," kata Togi.
Agenda olahraga ke depan, kata Togi, juga sangat padat seperti Kejurnas, persiapan Porwil dan PON.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.