KOMPAS.com - Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, mengeluarkan
awan panas guguran pada Rabu (3/3/2022) sekitar pukul 22.15 Wib.
Dilansir dari Antara, luncuran awan panas itu sejauh 4,5 kilometer yang tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi gempa 1.200 detik.
"Adanya awan panas guguran tersebut terpantau oleh petugas Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur dan relawan yang bersiaga di Dusun Curah Kobokan," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang saat dikonfirmasi per telepon di Lumajang, Kamis.
Baca juga: Update Semeru: Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran dalam Sehari
Setelah terjadinya luncuran awan panas, warga Dusun Sumbersari melaksanakan evakuasi mandiri.
Mereka dengan segera meninggalkan rumah setelah adanya imbauan terjadinya luncuran awan panas guguran Gunung Semeru.
"Kemudian pada pukul 22.57 WIB, petugas Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur memberikan informasi bahwa awan panas guguran tidak terekam lagi di seismograf karena telah berhenti," tuturnya.
Baca juga: Terungkap, Ternyata Suara Dentuman yang Didengar Warga Berasal dari Letusan Gunung Semeru
Sementara itu, awan panas guguran itu sempat memicu hujan abu di beberapa desa di lereng Gunung Semeru, antara lain Desa Oro-oro Ombo, Dusun Curah Kobokan, Dusun Kajarkuning, Desa Penanggal, Desa Sumber Mujur, Desa Sumber Wuluh, Desa Sumberejo, Desa Candipuro dan Desa Jarit.
"Untuk warga yang terdampak hujan abu masih bisa melaksanakan aktivitas seperti biasa di rumahnya masing-masing, namun kami imbau warga untuk tetap meningkatkan kesiagaan karena status Gunung Semeru masih level III atau siaga sejak 16 Desember 2021," katanya.
Baca juga: Gunung Semeru Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 4 Kilometer
Selain itu, petugas juga meminta warga untuk tetap waspada terkait aktivitas Gunung Semeru akhir-akhir ini, termasuk waspada potensi awan panas guguran masih cukup tinggi.
Warga juga diminta mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Terjadinya awan panas guguran menyebabkan beberapa desa di Kecamatan Candipuro diguyur hujan abu vulkanik dengan intensitas lebat, namun hari ini sudah reda hujan abunya," katanya.
Baca juga: Dengar Suara Dentuman Keras, Warga Lereng Gunung Semeru Berhamburan
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, status Gunung Semeru saat ini masih Siaga level III.
Masyarakat diminta tetap waspada dan tidak beraktivitas di sekitaran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru.
Warga juga dilarang melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah. Pasalnya, kawasan tersebut rawan terhadap lontaran batu (pijar).
"Dengan status Gunung Semeru ini Siaga level III tentu imbauan kami agar masyarakat tetap waspada," pesannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.