Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Makna Hari Raya Nyepi, Wayan: Ibarat Perahu, Kita Menepi Sejenak

Kompas.com - 03/03/2022, 06:54 WIB
Riska Farasonalia,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Umat Hindu Kota Semarang, Jawa Tengah, mengungkap makna peringatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 yang jatuh pada Kamis (3/3/2022)..

Salah satu umat, Wayan Sukarya (73), warga Kendeng Barat, mengatakan, Hari Raya Nyepi ini ibarat mengayuh perahu di tengah lautan yang luas.

"Setelah 365 hari kita melewati badai kehidupan ini, kita mencoba menepi sejenak. Kita harus mawas diri dan introspeksi apa yang sudah kita lakukan selama 365 hari yang lalu, dan apa yang akan kita lanjutkan nanti ke depannya," kata Wayan ditemui usai sembahyang Tawur Agung Kesanga di Pura Agung Giri Natha, Rabu (2/3/2022).

Baca juga: Libur Nyepi, Polisi Siapkan Antisipasi Kemacetan di Puncak Bogor

Pria yang pernah menjadi dosen Undip ini menjelaskan sejumlah pantangan umat Hindu selama memperingati Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka 1944.

Pertama, yakni Amati Geni yang merupakan pantangan tidak menyalakan api dan listrik.

"Ini maknanya simbolik sebenarnya mengekang hawa nafsu kita, amarah kita. Dan juga tidak merokok, tidak memasak, jadi kita puasa," jelas Wayan.

Pantangan kedua yakni Amati Karya yang merupakan pantangan tidak melakukan aktivitas kegiatan atau bekerja.

"Tidak bekerja dengan harapan pikiran kita tetap menyatu dengan Hyang Widhi pada Yang Maha Kuasa merenungkan apa yang sudah kita kerjakan dan yang akan kita kerjakan ke depannya," tuturnya.

Kemudian, pantangan ketiga Amati Lelanguan, yakni menghentikan sejenak bentuk kesenangan duniawi.

Baca juga: Perjuangan di Balik Nyepi dan Waisak Menjadi Hari Libur Nasional

"Kita tidak boleh mengumbar nafsu. Kita harus tekun, hening, tenang, dan merenungkan apa yang sudah kita perbuat," ucapnya.

Lalu yang terakhir, pantangan keempat yakni Amati Lelungan yang merupakan pantangan untuk bepergian.

"Sebenarnya seperti anjuran pemerintah, dalam era pandemi harus stay at home, kita kontemplasi dan semadi," tuturnya.

Menurutnya, secara ilmiah peringatan Hari Raya Nyepi juga berdampak besar terhadap lingkungan.

"Udara lebih bersih, pemanasan global berkurang karena berhenti semua silence day, jadi bumi itu tenang silence to the heart sehingga kontemplasi lebih tenang dan menyatu dengan alam," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Regional
Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Regional
Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Regional
Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com