UNGARAN, KOMPAS.com - Pembangunan ruas Tol Yogyakarta-Bawen diharapkan tetap memerhatikan kearifan lokal yang ada.
Di antaranya menyelamatkan makam-makam yang terancam tergusur.
Termasuk warga lingkungan Lonjong Desa Ngampin, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, yang meminta agar pembangunan tol tidak mengusik situs makam Nyi Pedelingan.
Ketua RT 001 RW 003 lingkungan Lonjong, Sugiarto mengatakan, warga berharap agar pembangunan tol tidak menggusur makam leluhur, yang berada di pemakaman umum Gunung Kendeng tersebut.
Baca juga: Sebelumnya Ditemukan Tewas di Magelang, Wanita Ini Pamit ke Yogyakarta dengan Pria Tak Dikenal
Sugiarto mengatakan, warga telah menerima sosialisasi di Balai Kelurahan Ngampin pada 23 dan 24 Februari 2022.
"Dari sosialisasi itu diketahui pembangunan jalan tol bakal melintas di pemakaman umum seluas 3.000 meter persegi. Sehingga, warga khawatir jika proyek jalan tol tersebut bakal menggusur makam Nyi Pedelingan, yang dipercaya sebagai leluhur dan cikal bakal warga setempat," ungkap dia.
Dia menuturkan, saat sosialisasi, tim pengadaan hanya memberi pemaparan soal denah, lebar jalan tol, pembangunan, proses pembayaran ganti rugi.
"Kami sudah mencoba memberi saran, tapi tidak mendapat jawaban pasti," papar dia.