JAYAPURA, KOMPAS.com - Sekitar 350 orang warga Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, turun ke jalan untuk meminta proses pergantian Kapolsek dan Danramil Sinak dibatalkan, Selasa (1/3/2022).
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga menyebutkan, aksi demonstrasi tersebut diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh adat, tokoh agama, hingga pelajar.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 1 Maret 2022
Edison Murib, selaku perwakilan dari tokoh adat setempat menyampaikan bahwa kedua pimpinan TNI-Polri yang selama kini bertugas di Sinak, sudah sangat dekat dengan masyarakat.
Sehingga pergantian posisi keduanya membuat warga merasa keberatan.
Kedua pimpinan yang dimaksud adalah, Kapolsek Sinak Ipda Musa Ayakeding dan Danramil Sinak Kapten Inf Ardavid.
"Kita adalah keluarga besar, kita masyarakat dan TNI Polri sudah menyatu, setiap hari dan setiap kegiatan khususnya untuk membangun Sinak ini," tutur Edison, Rabu (2/3/2022).
Baca juga: Pengunggah Konten Berbau Rasis di Manokwari Diamankan Polres Waropen Papua
Menurut dia, aksi turun ke jalan tersebut membuktikan bahwa kedua pimpinan TNI-Polri di Sinak yang diganti, sudah diterima masyarakat dan dianggap sebagai keluarga.
Bahkan Edison menyatakan kedua sosok tersebut sudah berhasil membangun kepercayaan masyarakat sehingga daerah yang dulunya rawan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat ini sudah aman.
"Bapak berdua ini baik sama kami dan sudah hampir tiga tahun kami sama-sama jaga Sinak supaya bisa aman," cetusnya.
Baca juga: KKB Tembak Prajurit dan Warga, Kapolda Papua Perintahkan Tidak Ada Pengejaran