Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tari Bedhaya Anglir Mendung, Tarian Sakral dari Puro Mangkunegaran dalam Prosesi Jumeneng KGPAA Mangkunegara

Kompas.com - 02/03/2022, 15:23 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Tari Bedhaya Anglir Mendung, menjadi tarian sakral dari Puro Mangkunegaran dan tidak sembarangan penari dapat membawakannya.

Bedhaya Anglir Mendung hanya boleh dibawakan pada momen-momen tertentu, seperti yang akan dilaksanakan prosesi adat Jumeneng GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X.

Rencananya, Jumeneng akan dilaksanakan pada Sabtu (12/3/2022) pukul 10.00 WIB, di Puro Mangkunegaran.

Baca juga: Satgas Covid-19 Solo Sebut Tren Kasus Baru Mulai Turun: Sudah Banyak yang Sembuh

Tari Bedhaya Anglir Mendung hanya dibawakan oleh tujuh penari dengan membawa gendewa panah membawakan Tari Anglir Mendung itu.

Tari berdurasi 45 menit ini menceritakan peperangan antara RM Said atau Mangkoenagara I dibantu dua orang sahabatnya Kudono Warso dan Ronggo Panambang melawan Belanda di Trowulan, Jawa Timur.

Para penari ini telah disiapkan jauh hari sebelum Jumenengan, tepatnya setelah 100 hari meninggalnya KGPAA Mangkunegara IX yang dimakamkan di Astana Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (2/3/2022).

"Harus lajang, sudah keluarga tidak boleh membawa. Dan tidak boleh dibawakan di luar Pura Mangkunegaran," kata Pengageng Kabupaten Mandrapura Pura Mangkunegaran Solo Supriyanto Waluyo, kepada Kompas.com, Rabu (2/3/2022).

Baca juga: GPH Bhre Jadi Penerus Tahta Pura Mangkunegaran, Gibran Berharap Bisa Dorong Perekonomian Solo

Sebelumnya, selama satu tahun terakhir, Tari Bedhaya Anglir Mendung dipertunjukkan dalam satu kali, yakni upacara peringatan naik tahta atau Tingalan Wiyosan Jumenengan Dalem Sampeyan Dalem.

"Tarian ini sebagai bentuk pengingat perjuangan Mangkoenagara I dalam peperangan. Sehingga para penerusnya ingat terus yang diwujudkan dalam seni tari," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com