Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tandur Space, Kafe Unik di Tengah Kota Semarang dengan Konsep Urban Farming

Kompas.com - 01/03/2022, 17:53 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Semarang memiliki kafe-kafe bernuansa alam yang tengah digandrungi masyarakat.

Salah satunya Tandur Space yang berlokasi di Jalan Menteri Supeno Nomor 1, Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.

Tepatnya, di seberang Taman Indonesia Kaya dekat Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Semarang.

Keunikan Tandur Space ini terletak pada konsep yang mengusung unsur urban farming dan pertanian di tengah kota.

Tak hanya itu, pengelolaan Tandur Space ini ternyata berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Kota Semarang.

Baca juga: Komunitas Satoe Atap, Pengabdian Anak Muda di Semarang untuk Pendidikan Anak Jalanan

Di bagian dalam kafe, terdapat ruang khusus untuk berkonsultasi tentang pertanian.

Uniknya, konsultasi ini dibuka bebas untuk masyarakat umum dan tidak dipungut biaya.

Supervisor Tandur Space, Tama mengatakan, konsep kafe ini memang sengaja diusung dengan konsep alam.

Selain menampilkan konsep yang berbeda dari kebanyakan kafe di tengah kota, dia menjelaskan bahwa Tandur Space bisa menjadi tempat belajar untuk masyarakat yang tertarik atau sedang menggeluti dunia pertanian.

“Meskipun target utama untuk masyarakat umum, banyak pengunjung yang datang berasal dari anak-anak muda. Karena di sini letaknya sangat strategis, dekat sekolah dan taman kota. Bisa jadi, anak-anak muda yang datang ke sini nantinya tertarik belajar tentang pertanian,” kata Tama, kepada Kompas.com, Selasa (1/3/2022).

Bangunan kafe ini terdiri dari outdoor dan indoor, dengan tatanan meja dan kursi yang rapi.

Sesuai dengan namanya, Tandur Space ditanami banyak tumbuhan hijau di samping kanan kirinya.

Di sini, pengunjung bebas memilih tempat yang menurutnya nyaman.

Di samping itu, desain bangunan kafe dibuat layaknya gedung modern minimalis dengan memadukan warna-warna alam, seperti putih, hijau, dan coklat.

Putih pada cat bangunannya, hijau pada tanaman hidroponik di sekelilingnya, dan coklat pada kursi dan meja yang terbuat dari kayu.

Pengunjung yang datang dibuat takjub karena pemandangn dan setiap ruang yang nyaman. Terlebih, Tandur Space juga memfasilitasi wi-fi gratis.

Saat ini, Tandur Space buka setiap hari dengan jam operasional mulai pukul 09.00 hingga 23.30 WIB.

 

Bangunan tampak depan kafe Tandur Space di SemarangKOMPAS.COM/SABRINA MUTIARA FITRI Bangunan tampak depan kafe Tandur Space di Semarang

 

Mengingat pandemi Covid-19 masih merambah, seluruh kegiatan di Tandur Space menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dan menjaga jarak.

Kafe ini ramai dikunjungi oleh masyarakat umum ataupun anak-anak muda. Umumnya, mereka datang untuk nongkrong, diskusi, atau mengerjakan tugas.

"Kalau siang banyak anak-anak SMA yang mampir, tapi lebih ramai kalau malam hari. Biasanya mereka nongkrong, santai sama temen-temen. Apalagi kalau weekend," ujar Tama.

Selain menawarkan kenyamanan dari sisi venue, Tandur Space juga menyediakan menu yang beragam kepada pengunjung.

Baca juga: Pernah Jaya pada Masanya, Kini Angkot Mulai Hilang dari Jalanan Semarang

 

Menu minuman dan makanan di sini sangat bervariatif, mulai dari harga Rp 5.000 hingga Rp 40.000-an.

Salah satu pegawai Tandur Space, Tata mengatakan, dengan kisaran harga tersebut, pengunjung yang datang dapat memilih menu sesuai budget masing-masing.

"Kalau anak muda, kebanyakan lebih suka milih kopi karena sekarang memang banyak dicari. Kalau snack-nya, kadang kulit, kadang tempe mendoan buat cemilan," ucap Tata.

Tata juga menuturkan, kafe ini juga sering mengadakan live music.

Dengan strategi tersebut, Tandur Space pengunjung yang datang bisa lebih ramai dari hari biasanya.

Menyediakan konsultasi pertanian gratis

Tandur Space, kafe berkonsep urban farming di SemarangKOMPAS.COM/SABRINA MUTIARA FITRI Tandur Space, kafe berkonsep urban farming di Semarang

Sementara itu, yang membedakan Tandur Space dengan kafe lainnya adalah adanya ruang khusus untuk konsultasi gratis mengenai pertanian.

Ruang ini disebut dengan Urban Farming Corner (UFC).

Bagi pengunjung yang ingin belajar atau konsultasi, bisa datang di hari Senin-Jumat antara pukul 09.00 sampai 15.00 WIB.

Nantinya, mereka akan bertemu langsung dengan pegawai dari Dinas Pertanian Kota Semarang.

 

Salah seorang pegawai bagian UPTD Dinas Pertanian Kota Semarang, Kemal Abdul Aziz menyatakan bahwa, kerja sama antara UFC dan Tandur Space sudah membawa banyak perubahan di masyarakat.

Walaupun, hanya 5 persen sampai 11 persen dari 100 persen kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Mulai Digandrungi, Anak Muda Semarang Lirik Peluang Bisnis dari Thrifting

"Selain konsultasi, kami juga sering mendampingi kelompok masyarakat di lapangan. Mengenalkan urban farming, menyemai tanaman, hingga pengelolaan. Dari belum punya mata pencaharian sampai akhirnya punya mata pencaharian," tutur Kemal.

Kemal juga mengatakan, bahwa sasaran utama dari UFC adalah anak-anak generasi milenial.

Sebab, tidak sedikit anak muda yang menyepelekan bidang pertanian.

"Untuk menaikkan angka penyelesaian di bidang pertanian, maka kami mencari cara bagaimana agar anak-anak milenial dapat tertarik pada bidang pertanian. Maka dari itu, kami hadir di Tandur Space," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com