Induk Gajah Liar Ditemukan Mati di Aceh Besar, Diduga karena Luka Infeksi di Perut

BANDA ACEH, KOMPAS.com- Seekor gajah liar betina ditemukan mati di kawasan hutan wilayah sekitar Desa Lamtamot, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar.

Diduga gajah betina yang diperkirakan berumur 30 tahun itu mati akibat luka infeksi di bagian perut karena terkena tonggak kayu.

“Gajah liar itu mati pada Minggu (27/2/2022) pukul 14.58 WIB," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (1/3/2022).

Baca juga: Selama 15 Tahun, Ditemukan 19 Gajah Mati di Bengkulu

Untuk mengetahui penyebab kematian gajah betina liar itu, kata Agus, tim medis BKSDA Aceh dan PKSL FKH-USK, personel PLG Saree, personel Polres Aceh Besar bersama warga setempat melakukan kegiatan nekropsi dengan cara mengambil beberapa sampel berupa bagian seperti feses, usus, cairan usus, ginjal, jantung, limpa, hati, paru-paru, dan lidah diambil untuk dilakukan uji laboratorium.

“Hasil neokropsi gajah betina tersebut mati karena bakterimia, infeksi sistemik di mana luka yang tidak terobati menjadi media berkembang biak bakteri sehingga bakteri menyebar ke seluruh tubuh dan berakibat terganggunya sistem metabolisme,” katanya.

Baca juga: Dalam Dua Hari, 2 Gajah di Aceh Mati, Salah Satunya Masih Bayi

Masih kata Agus, sebelum ditemukan mati, gajah liar betina itu sempat diberikan pertolongan medis di lokasi oleh tim medis BKSDA Aceh dan personel PLG Saree dengan pemberian cairan infus, pembersihan luka, pemberian vitamin, antibiotik dan antiinflamasi, namun setelah tiga hari diberikan perawatan gajah tersebut mati.

“Saat ditemukan oleh petugas Pamhut KPH I Dinas LHK Aceh pada Jum’at (25//02/2022) kondisi gajah liar itu terbaring dan sangat lemah, tubuhnya sangat kurus akibat infeksi luka di bagian perut yang diduga sudah lama,” ujarnya.