Acara kemudian dilanjutkan dengan puncak upacara Tiwah, dimana para tamu menaiki rakit berisi sesaji.
Di hari terakhir, arwah yang ditiwahkan akan melakukan perjalanan menuju Lewu Liaw.
Perjalanan mereka diiringi dengan prosesi pengurbanan hewan dengan cara ditombak.
Upacara diakhiri dengan dimasukkannya tulang belulang dalam kain merah dan disimpan di sandung.
Alat yang digunakan untuk Ritual Tiwah ini antara lain gong, rotan, bambu, daun kelapa, gandang kalenang, mandau, kain tiga warna.
Lalu hewan kurban meliputi ayam dan bab 13 ekor, kerbau 1 ekor, botol tempat tulang, dan masih banyak lagi yang lain.
Adapun biaya yang dikeluarkan untuk upacara ini juga cukup besar.
Upacara ini sedikitnya memerlukan dana mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 100 juta.
Dengan besarnya biaya itu, maka Ritual Tiwah juga menjadi simbol kesejahteraan dan status sosial keluarga.
Semakin lama dan meriah Tiwah, maka keluarga yang menyelenggarakan memiliki status sosial yang tinggi.
Namun demikian, Tiwah juga bisa diselenggarakan secara gotong royong oleh beberapa keluarga.
Sehingga, biaya yang dikeluarkan itu bisa ditanggung secara bersamaan.
Sumber:
Palangkaraya.go.id
UPR.ac.id