Sejak 2020, dia mulai berjualan secara online melalui instagram @bekas.simpenan.
"Dulu saya sendirian yang beli barang, nyortir, nyuci, nyeterika, sosmed juga saya yang handle. Jadi harus pintar-pintar bagi waktu," kata Ardelia.
Namun, Ardelia tidak menyerah untuk mempertahankan bisnis yang dibangunnya.
Dengan memaksimalkan ide kreatif di pemasaran Instagram, akhirnya pada 2021 dia dapat membangun toko di Mijen, Semarang.
Baca juga: Tren Thrifting Shop, Trik Fashionable Sekaligus Peduli Lingkungan
Diceritakannya, setelah lulus kuliah, Ardelia memilih pulang ke kampung halaman untuk meneruskan berbisnis baju bekas.
"Waktu itu sampai dimarahin banyak orang. Katanya, kenapa tidak kerja saja atau nerusin S2? Tapi bagaimanapun, hidup itu tentang pilihan," ucap Ardelia.
Ardelia mengaku pemasukan yang didapat belum bisa mengembalikan modal awal.
Baginya, perputaran tersebut tidak bisa ditunggu hanya dengan hitungan bulan.
Baca juga: Fenomena Thrifting Sedang Digandrungi, Apa Pemicunya?
Saat ini, omzet yang dia dapat dalam satu bulan dapat mencapai Rp 10 juta bahkan lebih.
"Setidaknya, sedikit demi sedikit udah bisa nambah karyawan, beli ball (paket baju bekas) baru, dan operasional. Yang namanya usaha, kalau ada high risk, pasti ada high return," ungkap Ardelia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.