Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda-Benda Bersejarah Ditemukan di Situs Srigading, dari Fragmen Relief hingga Arca

Kompas.com - 01/03/2022, 05:30 WIB
Imron Hakiki,
Khairina

Tim Redaksi

MALANG,KOMPAS.com - Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan beberapa benda bersejarah saat melakukan ekskavasi Situs Srigading, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

Penemuan itu meliputi arca dan relief. Hanya saja, dari sekian penemuan arca dan relief itu semua dalam kondisi rusak.

Namun, dari penemuan-penemuan itu menguatkan bahwa Situs Srigading tersebut adalah bangunan candi yang diduga peninggalan Mataram Kuno era kepemimpinan Mpu Sindok.

Baca juga: Situs Srigading di Lawang Diduga Bangunan Candi yang Runtuh akibat Gempa

Benda-benda bersejarah itu di antaranya Arca Nadiswara. Arca itu ditemukan saat pelaksanaan eskavasi tahap kedua yang berlangsung pada tanggal 21 hingga 26 Februari 2022.

Arca itu ditemukan berada di sisi selatan candi dengan kondisi bagian tubuh dan kepala terpisah.

"Sebelumnya kami mengira arca ini adalah Agastya. Tapi setelah menemukan Arca Mahakala di sisi utara, kami menyimpukan bahwa arca yang kami duga Agastya adalah Nandiswara yang berpasangan dengan Mahakala," ungkap Arkeolog BPCB Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho saat ditemui, Sabtu (26/2/2022).

Arca tersebut berdimensi tinggi 86 sentimeter dengan lebar 36 sentimeter dan ketebalan 20 sentimeter, dan terbuat dari batu andesit.

"Arca ditemukan pada Selasa (22/2/2022) lalu. Saat ditemukan ia berada jauh dari posisi seharusnya, yang letaknya seharusnya berada di depan tangga candi. Mungkin akibat gempa bumi yang pernah terjadi hingga mengakibatkan kerusakan bangunan candi ini," jelasnya.

Selain menemukan Arca Nandiswara, saat itu pula tim eskavasi BPCB Jawa Timur juga menemukan lingga. Tampak di bagian bawah Lingga itu berbentuk persegi berukuran 24 x 24 sentimeter.

Ukuran itu cocok dengan yoni yang berukuran 25 x 25 sentimeter, yang telah ada di atas gundukan tanah sebelum proses ekskavasi dilakukan.

"Lingga ini ditemukan pada bagian sisi tengah candi, pada kedalaman 60 centimeter dan berada pada sisi timur Yoni berjarak 30 sentimeter," beber Wicaksono.

Baca juga: BPCB Jatim Temukan Batu Lingga dan Arca Agastya Saat Penggalian Situs Srigading Malang

Berselang 3 hari kemudian, Jum'at (25/2/2022) pada proses eskavasi tahap kedua itu, tim eskavasi BPCB Jawa Timur kembali menemukan arca.

Arca itu terletak pada sisi timur, tepat di sisi kiri tangga candi.

"Arca kedua yang ditemukan ini adalah Arca Mahakala. Pasangan dari Arca Nandiswara yang ditemukan sebelumnya," ujarnya.

Saat ditemukan, Arca Mahakala dalam kondisi rusak pada beberapa bagian. Yakni pada bagian wajah, tangan kiri dan tangan kanan.

"Dimensinya sama dengan Arca Nandiswara, tinggi 86 sentimeter, lebar 36 sentimeter dan ketebalan 20 sentimeter. Serta juga terbuat dari batu andesit," tuturnya.

Penemuan dua arca itu menyimpulkan bahwa Candi Srigading tersebut beraliran Siwaistis. Keduanya seharusnya menempati di sisi kanan kiri tangga candi, sebagai simbol penjaga candi.

"Biasanya di depan kedua arca itu ada juga Arca Dwarapala yang biasanya terletak di depan tangga agak ke kiri. Tepat di depan kedua Arca Nandiswara dan Mahakala. Tapi Arca Dwarapala ini tidak ditemukan," ujarnya.

Selain kedua arca itu, tim ekskavasi BPCB Jawa Timur juga menemukan dua batu di sisi timur candi.

Batu yang pertama berbentuk bulat dan letaknya berjarak sekitar 50 centimeter dari tangga candi.

"Batu ini kami duga sebagai titik nol dari komplek candi. Jadi kami menduga bahwa candi yang sedang dieskavasi saat ini tidak berdiri sendirian. Tapi terdapat candi-candi pendamping di sekitarnya, sekaligus pagar pembatas," tuturnya.

Baca juga: Candi Peninggalan Mataram Kuno Era Mpu Sindok Ditemukan di Malang

"Hanya saja bangunan candi-candi pendamping ini belum kami temukan letaknya. Yang pasti candi yang dieskavasi saat ini adalah candi utama," sambung Wicaksono.

Batu kedua berbentuk lingkaran, dengan diameter sekitar 30 sentimeter. Letaknya berada di timur batu pertama, dengan jarak sekitar 1 meter.

"Batu ini diduga merupakan tatakan (dudukan) Arca Dwarapala, yang juga merupakan sebagai simbol penjaga candi. Namun sayangnya, Arca Dwarapala ini tidak ditemukan," tuturnya.

"Kedua batu yang ditemukan ini posisinya tertanam ke dalam tanah. Sehingga tidak kami ambil," tambahnya.

Kemudian tim BPCB juga menemukan beberapa potongan relief candi. Namun, penemuan relief-relief itu secara keseluruhan sudah tidak utuh.

Pada tanggal 10 Februari lalu misalnya, saat ekskavasi tahap pertama yang berlangsung pada tanggal 7 hingga 12 Februari, tim ekskavasi menemukan fragmen relief, dengan karakter pahatan bas relief alami.

"Kalau karakter pahatan ala Jawa Timur biasanya cuma pipih. Kadang juga cuma digoreskan saja. Sedangkan situs ini karakter pahatannnya bas relief alami," tuturnya.

Dari penemuan fragmen relief ini, BPCB Jawa Timur mengambil kesimpulan bahwa candi itu adalah peninggalan Mataram Kuno era Mpu Sindok.

Akhirnya, BPCB Jawa Timur mengkaitkan bangunan candi itu dengan Prasasti Linggasuntan. Dalam prasasti itu disebutkan bahwa terdapat bangunan suci Batara I walandit.

"Selain satu relief ini, kami juga menemukan puluhan-puluhan fragmen relief lain yang semuanya sudah tidak utuh," pungkas Wicaksono.

Penemuan arca dan fragmen relief itu sebagian akan disimpan di Museum Singosari.

Namun, sebagian yang lain, termasuk kedua arca yang ditemukan dibawa ke kantor BPCB Jawa Timur untuk direstorasi bagian yang rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Regional
Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Regional
Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Regional
Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Regional
Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Regional
Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com