Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macam-macam Kain Tenun, dari Songket Minang, Ulos, hingga Tenun Toraja

Kompas.com - 28/02/2022, 14:06 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Kain tenun terdapat di sejumlah daerah di Indonesia.

Tenun merupakan bagian tradisi sebagian masyarakat negeri ini.

Kain tenun adalah proses membuat kain pada alat tenun yang dilakukan dengan menyilangkan masing-masing benang lungsi dan benang pakan.

Benang lungsi adalah benang yang ke arah panjang kain, sedangkan benang pakan merupakan benang ke arah lebar kain.

Baca juga: Kreasi Gamis dari Songket Pandai Sikek

Kain tenun tidak hanya berfungsi untuk pakaian, melainkan kain juga digunakan sebagai fungsi sosial, agama, estetika, ekonomi dan aspek-aspek lain dalam kehidupan.

Berikut ini macam-macam kain tenun yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia:

1. Songket Minangkabau

WEST SUMATRA, Indonesia - DECEMBER 15, 2018 : Female workers are preparing a songket at a fabrication center in Pandai Sikek, West Sumatra. Songket is considered luxurious traditional fabric.Shutterstock/Syahtuah Mohamed WEST SUMATRA, Indonesia - DECEMBER 15, 2018 : Female workers are preparing a songket at a fabrication center in Pandai Sikek, West Sumatra. Songket is considered luxurious traditional fabric.

Hasil tenun Sumatera Barat umumnya dikenal dengan istilah songket.

Di Sumatera Barat, songket dihasilkan di sejumlah daerah, seperti Silungkang, Lima Puluh Kota, Muaro Labuah, Solok, Pandai Sikek, maupun daerah lainnya.

Songket digunakan untuk perkawinan atau menyambut tamu.

Baca juga: Asal Usul Songket yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Pandai sikek merupakan daerah yang banyak terdapat pengrajin tenun dengan jumlah hingga ratusan. Wilayah ini memiliki industri tenun yang lebih maju ketimbang daerah lainnya.

Ciri khas songket dari Sumatera Barat adalah menggunaan benang emas dan perak dalam kain sutera, sehingga menghasilkan kain yang mewah.

2. Tenun Ulos, Batak

TRADITIONAL PATTERN OF ULOS BATAK TOBA, NORTH OF SUMATERAShutterstock/Bastian E Nainggolan TRADITIONAL PATTERN OF ULOS BATAK TOBA, NORTH OF SUMATERA

Ulos merupakan kain tenun khas Batak yang berbentuk selendang. Kain tersebut biasanya ditenun menggunakan benang berwarna emas dan perak yang di dominasi warna merah, hitam, dan putih.

Kain ulos diberikan dari yang kedudukan rendah ke yang kedudukan tinggi, seperti dari anak ke orang tua.

Baca juga: Kain Ulos Khas Suku Batak: Filosofi, Jenis, dan Aturan Penggunaan

Jenis ulos yang diberikan juga harus sesuai dengan ketentuan adat, karena tidak semua ulos memiliki arti dan fungsi yang sama.

Beberapa jenis ulos dalam adat istiadat Batak, yaitu:

  • Ulos Sibolang, ulos yang digunakan untuk memberikan rasa hormat atas jasa seseorang
  • Ulos Ragidup, Ragidup merupakan lambang kehidupan, ulos dinamakan Ragidup karena warna, lukisan, dan coraknya terkesan sangat hidup. Ulos ini diberikan oleh orang tua mempelai perempuan kepada mak mempelai pria.
  • Ulos Ragihotang, ulos ini sering digunakan sebagai sandang dan juga dipakai mengkafani jenazah.

3. Tenun Songket, Palembang

Songket is a traditional Indonesian fabric. Songket comes from the area of Palembang which was once the center of the Sriwijaya kingdomShutterstock/Cr_Art_Photography Songket is a traditional Indonesian fabric. Songket comes from the area of Palembang which was once the center of the Sriwijaya kingdom

Kain Songket Palembang telah dikenal sejak zaman Sriwijaya. Kain songket Palembang banyak dipengaruhi kebudayaan Cina dan India yang dibawa para pedagang ke Sriwijaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Regional
Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Regional
Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Regional
Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Regional
Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Regional
Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com