Sebanyak 15 desa di Jawa Timur yang segera akan ditetapkan sebagai desa devisa, kata Khofifah, akan mendapatkan sejumlah bantuan dari LPEI.
Selain pembiayaan, kata dia, 15 desa devisa tersebut juga akan mendapatkan bantuan kreatif dalam disain dan bantuan pemasaran.
Menurut Khofifah, sebenarnya kendang jimbe Desa Minggirsari sudah tembus pasar China dan Brazil, namun pandemi telah menurunkan drastis jumlah permintaan.
Jika Desa Minggirsari lolos seleksi ke-15 desa devisa Jawa Timur, kata dia, kendang jimbe Blitar hasil produksinya akan mendapatkan kesempatan dipajang pada setiap ajang pertemuan G20 yang akan dimulai Maret.
"Jadi, desa devisa kesempatan utamanya di-display pada pertemuan-pertemuan G20. Sebenarnya pertemuan mulai Maret sampai akhir tahun ini," kata dia.
Menurut Khofifah, terdapat 125 kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk memajang produk dari desa devisa selama rangkaian pertemuan G20.
Baca juga: Ditanya Soal Pemeriksaan di Polda Jatim, Begini Respons Wakil Bupati Blitar
Kesempatan tersebut akan menjadi ajang untuk mendapatkan pasar-pasar ekspor baru yang berasal dari negara-negara peserta G20.
"Karenanya, saya berharap LPEI pusat nanti dapat memprioritaskan waktunya ke sini," ujar dia.
Kendang jimbe merupakan produk kerajinan yang telah menjadi bagian dari ikon Kota dan Kabupaten Blitar dengan pasar utamanya ekspor ke China.
Namun, pandemi Covid-19 menghentikan pengiriman ke China.
Kini, pesanan untuk ekspor sudah mulai muncul meski masih jauh di bawah tingkat produksi sebelum pandemi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.