PADANG, KOMPAS.com - Pengungsi akibat gempa magnitudo 6,1 di Pasaman, Sumatera Barat, membutuhkan peralatan masak, susu, selimut, hingga pakaian balita.
Ada sekitar 5.000 pengungsi di Pasaman. Sebanyak 500 di antaranya merupakan balita.
Baca juga: Cerita Pengungsi Gempa Pasaman: Butuh Bantuan Tenda hingga Selimut
"Yang kurang itu sekarang peralatan masak. Kemudian untuk balita, susunya, pakaian dan selimut," kata Kepala Pelaksana BPBD Pasaman, Alim Bazar yang dihubungi Kompas.com, Minggu (27/2/2022).
Alim mengakui, saat ini bantuan sudah banyak berdatangan berupa makanan instan, minuman, obat-obatan, tenda, dan lainnya.
"Sudah banyak berdatangan. Tenda sudah dipasang. Obat-obatan cukup," kata Alim.
Alim menjelaskan, gempa telah menyebabkan enam orang meninggal dunia, 36 orang luka berat, 1.000 rumah warga rusak, dan sekitar 5.000 warga mengungsi di Pasaman.
Sekitar 500 orang pengungsi merupakan balita yang membutuhkan susu, selimut serta pakaian.
Untuk posko utama, kata Alim, dipusatkan di kantor Kecamatan Tigo Nagari yang merupakan daerah paling parah terdampak gempa di Pasaman.
Sebelumnya, dua gempa beruntun dalam waktu selisih 4 menit menghantam Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022) pagi.
Gempa pertama berkekuatan magnitudo 5,2 terjadi pukul 08.35 WIB dengan lokasi 18 kilometer timur laut Pasaman Barat dan kedalaman 10 kilometer.
Baca juga: Kesaksian Warga Saat Gunung Pasaman Longsor Usai Gempa: Kami Lari ke Bukit karena Takut
Kemudian gempa kedua terjadi pukul 08.39 WIB dengan lokasi 17 kilometer timur laut Pasaman Barat, kedalaman 10 kilometer berkekuatan magnitudo 6,2.
Belakangan di-update BMKG menjadi magnitudo 6,1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.