KOMPAS.com - Kabupaten Pasaman Barat merupakan sebuah kawasan administrasi di Provinsi Sumatera Barat.
Letak astronomisnya berada pada pada 00"03’ Lintang Utara hingga 00"11’ Lintang Selatan dan 99" 10’ Bujur Timur hingga 100"04’ Bujur Timur.
Baca juga: Kisah Nenek Pengungsi Gempa Pasaman Barat, Rumahnya Roboh, Tak Nafsu Makan akibat Trauma
Luas wilayah Kabupaten Kabupaten Pasaman Barat sekitar 3.887,77 kilometer persegi yang mencakup 9,19 persen dari luas wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Kabupaten ini juga memiliki cakupan wilayah laut seluas 800,47 kilometer persegi dengan panjang garis pantai 152 km.
Baca juga: Korban Meninggal akibat Gempa Pasaman Barat Bertambah Jadi 9 Orang
Jumlah penduduk Pasaman Barat menurut BPS pada tahun 2020 adalah 431.672 jiwa dengan kepadatan 111.03 jiwa per kilometer persegi.
Berikut adalah beberapa fakta mengenai Kabupaten Pasaman Barat yang dihimpun Kompas.com dari berbagai sumber.
Baca juga: Fenomena Pascagempa Pasaman Barat: Semburan Lumpur hingga Gunung Talamau Keluar Asap
Kabupaten ini diguncang gempa M 6,2 yang dimutakhirkan menjadi M 6,1 pada Jumat (25/2/2022) pukul 08.39 WIB yang terjadi akibat adanya aktivitas sesar Sumatera.
Dikutip dari website bpbd.sumbarprov, Sumatera fault system atau sesar Sumatera terbentuk dari aktivitas tumbukan lempeng India-Australia yang menabrak bagian barat pulau Sumatera secara miring.
Aktivitas dari adanya sesar tersebut menghasilkan tekanan yang menimbulkan fenomena gempa.
Gempa tersebut mengakibatkan korban tewas dan puluhan orang luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Melansir publikasi sippa.ciptakarya.pu.go.id, Berdasarkan peta geologi Kabupaten Pasaman Barat dan sekitarnya, maka wilayah ini dibagi menjadi beberapa wilayah yang secara genetik berbeda.
Diketahui wilayah Pasaman Barat dipengaruhi tiga kenampakan geomorfologi yaitu satuan geomorfologi lipat-patahan yang meliputi 40 persen dari seluruh wilayah Kabupaten Pasaman Barat, satuan morfologi perbukitan karst, serta satuan dataran pantai dan aluvial.
Patahan geologi/struktur geologi yang dominan pada daerah Pasaman Barat adalah Sesar Great Sumatran Fault Zone yang merupakan sesar aktif, sehingga setiap saat jalur ini selalu bergerak.
Melansir publikasi sippa.ciptakarya.pu.go.id, kawasan Simpang Empat atau dikenal juga dengan Simpang Ampek memiliki pertumbuhan lebih tinggi dibanding wilayah lain di Kabupaten Pasaman Barat.
Simpang Empat mempunyai fungsi dan peran penting dalam konteks pelayanan terutama ketersediaan akses di sektor jasa.
Simpang Ampek memiliki sebuah landmark berupa tugu di Bundaran Simpang Empat, serta Masjid Agung Pasaman Barat.
Pasaman Barat memiliki potensi perairan yaitu di sektor lalu lintas perdagangan dan perikanan.
Oleh sebab itu, Pasaman Barat memiliki dua jenis pelabuhan di bagian pesisir barat wilayahnya.
Untuk lalu lintas barang, terdapat Pelabuhan Air Bangis (Teluk Tapang) yang dikelola KSOP Kelas II Teluk Bayur.
Sementara pelabuhan perikanan ada di kawasan Pelabuhan Perikanan Sasak di Jorong Padang Halaban, Desa Nagari Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pesisir.
Dikutip dari publikasi sippa.ciptakarya.pu.go.id Kabupaten Pasaman Barat memiliki hidrologi berupa sungai, yang berasal dari 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat.
Sungai yang melintasi wilayah ini meliputi bentuk sungai besar dan sungai kecil yang
berpola dendritik.
Tercatat ada lebih dari 100 sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Pasaman Barat yang menimbulkan potensi kerentanan terhadap banjir/genangan.
Beberapa Sungai yang melewati kawasan ini di antaranya Sungai Batang Pasaman, Sungai Batang Kapar, Sungai Batang Batahan, dan Sungai Air Salak.
Sungai-sungai ini sebagian besar berhulu di Gunung Pasaman dan Gunung Talamau.
Sumber:
regional.kompas.com
sippa.ciptakarya.pu.go.id
pasamanbaratkab.bps.go.id