Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Pasaman Barat, Terletak di Great Sumatran Fault Zone dan Dilewati Ratusan Sungai

Kompas.com - 26/02/2022, 17:33 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kabupaten Pasaman Barat merupakan sebuah kawasan administrasi di Provinsi Sumatera Barat.

Letak astronomisnya berada pada pada 00"03’ Lintang Utara hingga 00"11’ Lintang Selatan dan 99" 10’ Bujur Timur hingga 100"04’ Bujur Timur.

Baca juga: Kisah Nenek Pengungsi Gempa Pasaman Barat, Rumahnya Roboh, Tak Nafsu Makan akibat Trauma

Luas wilayah Kabupaten Kabupaten Pasaman Barat sekitar 3.887,77 kilometer persegi yang mencakup 9,19 persen dari luas wilayah Provinsi Sumatera Barat.

Kabupaten ini juga memiliki cakupan wilayah laut seluas 800,47 kilometer persegi dengan panjang garis pantai 152 km.

Baca juga: Korban Meninggal akibat Gempa Pasaman Barat Bertambah Jadi 9 Orang

Jumlah penduduk Pasaman Barat menurut BPS pada tahun 2020 adalah 431.672 jiwa dengan kepadatan 111.03 jiwa per kilometer persegi.

Berikut adalah beberapa fakta mengenai Kabupaten Pasaman Barat yang dihimpun Kompas.com dari berbagai sumber.

Baca juga: Fenomena Pascagempa Pasaman Barat: Semburan Lumpur hingga Gunung Talamau Keluar Asap

1. Diguncang Gempa M 6,1

Foto udara masjid yang runtuh akibat gempa di Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Pasaman Barat dan sekitarnya itu mengakibatkan tujuh warga meninggal dunia.Antara Foto/Iggoy el Fitra Foto udara masjid yang runtuh akibat gempa di Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Pasaman Barat dan sekitarnya itu mengakibatkan tujuh warga meninggal dunia.

Kabupaten ini diguncang gempa M 6,2 yang dimutakhirkan menjadi M 6,1 pada Jumat (25/2/2022) pukul 08.39 WIB yang terjadi akibat adanya aktivitas sesar Sumatera.

Dikutip dari website bpbd.sumbarprov, Sumatera fault system atau sesar Sumatera terbentuk dari aktivitas tumbukan lempeng India-Australia yang menabrak bagian barat pulau Sumatera secara miring.

Aktivitas dari adanya sesar tersebut menghasilkan tekanan yang menimbulkan fenomena gempa.

Gempa tersebut mengakibatkan korban tewas dan puluhan orang luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

2. Terpengaruh Sesar Great Sumatran Fault Zone

Melansir publikasi sippa.ciptakarya.pu.go.id, Berdasarkan peta geologi Kabupaten Pasaman Barat dan sekitarnya, maka wilayah ini dibagi menjadi beberapa wilayah yang secara genetik berbeda.

Diketahui wilayah Pasaman Barat dipengaruhi tiga kenampakan geomorfologi yaitu satuan geomorfologi lipat-patahan yang meliputi 40 persen dari seluruh wilayah Kabupaten Pasaman Barat, satuan morfologi perbukitan karst, serta satuan dataran pantai dan aluvial.

Patahan geologi/struktur geologi yang dominan pada daerah Pasaman Barat adalah Sesar Great Sumatran Fault Zone yang merupakan sesar aktif, sehingga setiap saat jalur ini selalu bergerak.

3. Kawasan Simpang Ampek

Kawasan Simpang Empat Pasaman Barat.pasamanbaratkab.go.id Kawasan Simpang Empat Pasaman Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com