Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nenek Pengungsi Gempa Pasaman Barat, Rumahnya Roboh, Tak Nafsu Makan akibat Trauma

Kompas.com - 26/02/2022, 14:47 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Gempa magnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022).

Akibat gempa berkedalaman 10 kilometer ini, rumah Syamsaar (88) hancur.

Kini, Syamsaar bersama anggota keluarganya mengungsi di rumah dinas Bupati Pasaman Barat.

Syamsaar mengatakan, dirinya merasa trauma akibat gempa M 6,1 tersebut. Apalagi setelahnya terjadi gempa susulan.

Baca juga: Korban Meninggal akibat Gempa Pasaman Barat Bertambah Jadi 9 Orang

Perasaan itu membuatnya tidak nafsu makan. Pada Jumat siang, ia mendapat nasi dan roti. Namun, bantuan makanan tersebut tak ia lahap seperti biasanya.

Hingga Jumat malam, ia mengaku hanya bisa makan sedikit.

"Saya sangat takut, tak ada nafsu makan," ujarnya, Jumat malam, dikutip dari Tribun Padang.

Ditambah lagi, kondisi Syamsaar sedang tidak fit. Selama setahun terakhir, ia mengalami sakit.

"Badan sudah tidak prima lagi, pinggang saya juga sudah tak kuat," ucapnya.

Baca juga: Warga Bengkulu Waspada Setelah Diguncang Gempa M 5,1, Berkaca Kejadian di Pasaman Barat

Rumah roboh

Nenek 88 tahun itu menuturkan, dapur rumahnya roboh diguncang gempa M 6,1.

Ia menuturkan, bangunan rumahnya hanya terbuat dari kayu dan bambu. Biasanya, Syamsaar tinggal seorang diri.

"Rumah saya hanya rumah jelek," ungkapnya.

Saat gempa terjadi, Syamsaar sedang berada di rumah anaknya, yang berjarak sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya yang ambruk.

"Biasanya kegiatan sehari-hari saya ya begitu, ke rumah anak, atau anak yang mengunjungi saya," terangnya.

Baca juga: BPBD: 10.000 Warga di Pasaman Barat Mengungsi akibat Gempa

 

Gempa terbesar

Foto udara masjid yang runtuh akibat gempa di Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Pasaman Barat dan sekitarnya itu mengakibatkan tujuh warga meninggal dunia.Antara Foto/Iggoy el Fitra Foto udara masjid yang runtuh akibat gempa di Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Pasaman Barat dan sekitarnya itu mengakibatkan tujuh warga meninggal dunia.

Menurutnya, gempa M 6,1 yang terjadi pada Jumat pukul 08.39 WIB itu adalah gempa dengan guncangan terbesar yang pernah dirasakannya.

Syamsaar terus berdoa supaya tidak ada lagi gempa susulan yang terjadi.

Baca juga: Pascagempa M 6,1, Bupati Pasaman Barat Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama 14 Hari

Dia pun berharap agar pemerintah segera mendirikan tenda yang memadai untuk beristirahat para pengungsi.

Ia takut apabila ruangan di samping rumah dinas bupati roboh karena gempa susulan yang terjadi.

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Kisah Nenek Syamsaar Mengungsi di Halaman Rumah Dinas Bupati Pasbar, Tak Nafsu Makan Trauma Gempa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Regional
Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Regional
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Regional
Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Regional
Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Regional
Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Regional
Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Regional
Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Regional
Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com