Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Sejarah Istana Djoen Eng di Salatiga, Dibangun Tahun 1921 dengan Biaya 3 Juta Gulden Belanda

Kompas.com - 26/02/2022, 13:10 WIB
Editor Rachmawati

 

Renovasi besar-besaran

Akibat peralihan fungsi yang sering terjadi, maka dilakukan perbaikan dan perubahan.

Namun renovasi besar-besaran sempat ditunda lama karena keraguan para FIC tentang tujuan definitif rumah istimewa tersebut.

Beberapa ruangan hingga saat ini dibiarkan seperti aslinya yakni ruang makan, ruang rekreasi, interior gedung, tiang pergola di taman, gerdu yang masih bercorak Tionghoa berwarna merah menyala.

Kondisinya masih terawat dengan baik seperti pertama kalinya.

Baca juga: Legenda Kebo Iwa dan Asal-usul Danau Batur

Institut Roncalli didirikan pada tahun 1968 dan mendapatkan tanggapan positif dari kalangan religius.

Tahun 1969-1970, gedung utama direnovasi. Menara pada atap dan kubahnya dibongkar, lantai dua dirubah radikal dan dijadikan kamar untuk peserta kursus.

Pemotongan kubah dilakukan karena pada saat itu terdapat anti Cina, sehingga menghilangkan unsur arsitektur Cina.

Kompleks tersebut menjadi lebih praktis dan tidak begitu mewah, namun bentuk dasar bangunan masuh seperti aslinya. Sejak saat itulah, kompleks ini mulai dikenal sebagai Institut Roncali.

Baca juga: Gunung Prau: Asal-usul, Flora dan Fauna, Jalur Pendakian, hingga Misteri Pintu Gaib

Foto alun-Alun Gereja di Salatiga selatan Semarang pada tahun 1930Universitas Leiden Foto alun-Alun Gereja di Salatiga selatan Semarang pada tahun 1930
Pada saat itu Institut Roncalli adalah tempat yang digunakan para biarawan dan biarawati untuk menggali akar-akar religious sesuai dengan semangat Konsili Vatikan II serta membina hidup religious di jaman sekarang.

Nama Roncalli sendiri berasal dari nama keluarga alm Paus Yohanes XXIII (1958-1965), dengan nama asli Angelo Guiseppe Roncali.

Paus Yohanes XXIII merupakan tohoh besar dalam Gerakan Vatikan II yang mengajak untuk mengadakan pembaharuan dalam kehidupan religious.

Kemudian dengan Institut Roncalli digunakan untuk melayani kebutuhan spiritual para rohaniawan dari seluruh tanah air.

Baca juga: 7 Wisata Salatiga, Ada Tempat Liburan dengan Pemandangan Alam

Dengan gagasan dasar Institut Roncalli oleh Br. Joachim v.d Linden dan Br.Carlo Hillenaar FIC tahun 1968, Institut Roncalli dapat mebawa banyak manfaat bagi Gereja di Indonesia.

Seperti memberikan kesempatan kepada para religious Indonesia untuk menerima pembinaan lanjutan dalam jangka waktu yang panjang dalam suasana hening dan refleksif sesuai dengan tujuan Institut Roncalli yakni membantu para religious untuk menimba hidup kerohaniannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 2023 di Wilayah Kepulauan Bangka Belitung

Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 2023 di Wilayah Kepulauan Bangka Belitung

Regional
Gempa M 5,1 Guncang Lembata, BPBD: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 5,1 Guncang Lembata, BPBD: Belum Ada Laporan Kerusakan

Regional
Ramadhan, Pemkot Salatiga Izinkan Tempat Hiburan dan Karaoke Tetap Beroperasi dengan Pembatasan

Ramadhan, Pemkot Salatiga Izinkan Tempat Hiburan dan Karaoke Tetap Beroperasi dengan Pembatasan

Regional
Keluhkan Biaya Angkut Barang ke Pegunungan, Asosiasi Pedagang Dorong Jalan Trans-Papua Cepat Selesai

Keluhkan Biaya Angkut Barang ke Pegunungan, Asosiasi Pedagang Dorong Jalan Trans-Papua Cepat Selesai

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 2023 di Wilayah Provinsi Lampung

Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 2023 di Wilayah Provinsi Lampung

Regional
Sebulan Tertimbun Longsor di Kupang, Truk Tronton Akhirnya Ditemukan dan Dievakuasi

Sebulan Tertimbun Longsor di Kupang, Truk Tronton Akhirnya Ditemukan dan Dievakuasi

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 5,9 Guncang Keerom Papua

Gempa Bumi Magnitudo 5,9 Guncang Keerom Papua

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 2023 di Wilayah Provinsi Jambi

Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 2023 di Wilayah Provinsi Jambi

Regional
Bendahara Koperasi Gelapkan Rp 471 juta Uang Nasabah demi Gaya Hidup Mewah

Bendahara Koperasi Gelapkan Rp 471 juta Uang Nasabah demi Gaya Hidup Mewah

Regional
Pelajar Tewas Tabrak Pembatas di Bantul, Polisi Dalami Korban Dikejar Orang

Pelajar Tewas Tabrak Pembatas di Bantul, Polisi Dalami Korban Dikejar Orang

Regional
ASEAN Economic Ministers ke-23 di Borobudur, Indonesia Dorong 7 Capaian Prioritas Ekonomi

ASEAN Economic Ministers ke-23 di Borobudur, Indonesia Dorong 7 Capaian Prioritas Ekonomi

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 2023 di Wilayah Kepulauan Riau

Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan 2023 di Wilayah Kepulauan Riau

Regional
Tradisi Tukudher di Kendal, Ratusan Masyarakat Berebut Membeli Telur Mimi

Tradisi Tukudher di Kendal, Ratusan Masyarakat Berebut Membeli Telur Mimi

Regional
Sekelompok Pemuda Diduga Tawuran dengan Senjata, Polres Salatiga Lakukan Penyisiran di JLS

Sekelompok Pemuda Diduga Tawuran dengan Senjata, Polres Salatiga Lakukan Penyisiran di JLS

Regional
Bayi Laki-laki Ditemukan Meninggal di Tempat Sampah di Jayapura

Bayi Laki-laki Ditemukan Meninggal di Tempat Sampah di Jayapura

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke