Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Sejarah Istana Djoen Eng di Salatiga, Dibangun Tahun 1921 dengan Biaya 3 Juta Gulden Belanda

Kompas.com - 26/02/2022, 13:10 WIB
Editor Rachmawati

 

Bangkrut dan terlilit utang

Sayangnya, Kwik Djoen Eng tinggal di istananya hanya sampai tahun 1940.

Karena krisis ekonomi yang melanda dunia pada tahun 1930-an, perusahaan Kwik Djoen Eng bangkrut dan terlilit hutang. Untuk melunasi hutangnya, seluruh kompleksnya yang berada di Salatiga disita oleh Javaache Bank.

Ada juga cerita yang menyebut Kwik Djoen Eng meninggal pada saat perjalanannya pulang ke kampung halamannya di Taiwan.

Pada 1940, gereja Katolik dari kongregasi Fratres Immaculate Conceptions atau FIC didesak oleh Uskup Semarang untuk membeli kompleks Djoen Eng yang ditawarkan oleh Javache Bank dengan harga rendah dan membiarkan bagunan tersebut kosong sementara.

Baca juga: Sejarah dan Asal-usul Sumenep, Kabupaten Berjuluk “The Soul of Madura”

Saat tentara Jepang masuk ke Salatiga, bangunan kosong tersebut dipinjam oleh Gubernemen Hindia Belanda untuk digunakan menjadi kamp interniran bangsa Belanda.

Tak hanya itu Gedung Djoen Eng sempat dijadikan markas polisi dan tentara Indonesia pada tahun 1945. Kemudian tahun 1946-1949 dijadikan tangsi tentara Belanda.

Pada bulan Mei tahun 1949, Bruder-bruder FIC mulai menempatinya.

Bagian belakang gedung digunakan untuk Sekolah Menengah Pertama atau SMP hingga tahun 1974 dan gedung utama digunakan untuk Bruderan dan asrama anak-anak SMP sampai tahun 1966.

Baca juga: Sejarah dan Asal-usul Banjarnegara, Kabupaten yang Terkenal dengan Julukan “Kota Dawet Ayu”

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kronologi Ibu di Purbalingga Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Dibekap lalu Dibuang di Irigasi

Kronologi Ibu di Purbalingga Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Dibekap lalu Dibuang di Irigasi

Regional
Pernah Lakukan Penipuan dan Pencurian, Seorang Polisi di Lombok Tengah Dipecat

Pernah Lakukan Penipuan dan Pencurian, Seorang Polisi di Lombok Tengah Dipecat

Regional
Tak Terima Dituduh Selingkuh, Remaja di Kalsel Bunuh Kekasih Warianya, Jasadnya Dibuang di Semak-semak

Tak Terima Dituduh Selingkuh, Remaja di Kalsel Bunuh Kekasih Warianya, Jasadnya Dibuang di Semak-semak

Regional
Jadi Kurir Narkoba, Nakes Puskesmas di Sumsel Dituntut 10 Tahun Penjara

Jadi Kurir Narkoba, Nakes Puskesmas di Sumsel Dituntut 10 Tahun Penjara

Regional
Pembangunan Bandara Surabaya II di Nagekeo NTT Terkendala Penentuan Lokasi

Pembangunan Bandara Surabaya II di Nagekeo NTT Terkendala Penentuan Lokasi

Regional
Guru Taekwondo Cabuli Murid di Solo, Polisi: Baru 3 Korban Lapor Resmi

Guru Taekwondo Cabuli Murid di Solo, Polisi: Baru 3 Korban Lapor Resmi

Regional
Stok Kebutuhan Pokok di Banyumas Aman, Bupati: Jangan 'Panic Buying'

Stok Kebutuhan Pokok di Banyumas Aman, Bupati: Jangan "Panic Buying"

Regional
Bocah SD Ditabrak Pengendara Motor di Mamasa, Warga: Saya Kaget, lalu Angkat Korban yang Tergeletak di Jalan Raya

Bocah SD Ditabrak Pengendara Motor di Mamasa, Warga: Saya Kaget, lalu Angkat Korban yang Tergeletak di Jalan Raya

Regional
Puluhan Motor yang Dikendarai Anak-anak Diamankan, Pemilik Menangis, Orangtua Datangi Polres Nunukan

Puluhan Motor yang Dikendarai Anak-anak Diamankan, Pemilik Menangis, Orangtua Datangi Polres Nunukan

Regional
Bicara soal Energi Baru dan Terbarukan, Wagub: Matahari Paling Panas di Dunia Ada di NTT

Bicara soal Energi Baru dan Terbarukan, Wagub: Matahari Paling Panas di Dunia Ada di NTT

Regional
Melerai Aksi Tawuran Remaja, Polisi di Balikpapan Malah Jadi Korban Pengeroyokan

Melerai Aksi Tawuran Remaja, Polisi di Balikpapan Malah Jadi Korban Pengeroyokan

Regional
Hujan Deras, Tebing Setinggi 15 Meter di Temanggung Longsor hingga Jalur Magelang-Semarang Putus

Hujan Deras, Tebing Setinggi 15 Meter di Temanggung Longsor hingga Jalur Magelang-Semarang Putus

Regional
Nenek 53 Tahun di Bima Ditemukan Tewas Terseret Banjir

Nenek 53 Tahun di Bima Ditemukan Tewas Terseret Banjir

Regional
Kawanan Perampok Bersenjata Api di Cilacap Gasak Uang Rp 100 Juta dan CCTV

Kawanan Perampok Bersenjata Api di Cilacap Gasak Uang Rp 100 Juta dan CCTV

Regional
Pembegal di Lampung Tewas Kecelakaan Saat Bawa Kabur Motor Korban

Pembegal di Lampung Tewas Kecelakaan Saat Bawa Kabur Motor Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke