Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Basoeki Abdullah, Pelukis Para Tokoh Berpengaruh Dunia

Kompas.com - 26/02/2022, 06:30 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Basoeki Abdullah adalah maestro lukis Indonesia aliran realis dan naturalis.

Basoeki Abdullah lahir di Surakarta (Solo) Jawa Tengah, tanggal 27 Januari 1915.

Ia merupakan anak pasangan R Abdullah Suryosubroto dan Raden Nganten Ngadisah.

Basoeki Abdullah merupakan cucu dari dokter Wahidin Sudirohusodo (1857 - 1917), seorang tokoh sejarah Kebangkitan Nasional Indonesia, pada awal 1900 an.

Bakat Melukis Basoeki Abdullah

Darah seni telah mengalir dalam diri Basoeki Abdullah. Ia mewarisi bakat melukis dari kedua orang tuanya.

Baca juga: Jejak Terakhir Basoeki Abdullah di Ruang Memorial

Ayahnya, Abdullah Suryosubroto merupakan pelukis yang juga sempat mencatatkan namanya dalam sejarah lukis Indonesia.

Ia merupakan salah satu tokoh Mooi Indie, aliran seni lukis yang berkembang di Hindia Belanda pada abad 19.

Ibunya, Raden Nganten Ngadisah, adalah seorang pembatik yang ulung.

Sejak usai 4 tahun, Basoeki Abdullah sudah senang menggambar orang.

Beberapa tokoh yang menjadi obyek gambarnya, seperti Yesus Kristus, Mahatma Ghandi, Rabindranath Tagore, dan Khrisnamurti.

Pada usia 10 tahun, Basoeki Abdullah melukis Mahatma Ghandi dengan pensil di atas kertas yang hasilnya luar biasa untuk anak usia 10 tahun.

Pendidikan Basoeki Abdullah

Pendidikan pada masa kanak-kanak dan masa mudanya diperoleh di HIS (Hollands Inlandsche Scool).

Baca juga: Dorong Kreativitas Seni di Tengah Pandemi, Museum Basoeki Abdullah Gelar Melukis Mural

Kemudian, ia melanjutkan ke MULO (Meer Ultgebried Lager Onderwijs).

Pada 1913 atas bantuan Pastur Koch SJ, Basoeki Abdullah mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Akademi Seni Rupa (Acedemie Voor Beldeende Kunsten) di Den Haag, Belanda.

Pendidikan tersebut diselesaikan dalam waktu 2 tahun 2 bulan dengan meraih sertifikat Royal International of Art (RIA).

Setelah dari Belanda, Basoeki Abdullah banyak melakukan studi banding ke Paris dan Roma.

Pengabdian Basoeki Abdullah dalam bidang seni lukis terlihat dari berbagai pameran yang dilakukan di sejumlah negara, seperti Singapura, Tokyo, Kuala Lumpur, dan Thailand.

Basoeki Abdullah Menjadi Pelukis Kerajaan Thailand

Basuki Abdullah yang banyak melakukan perjalanan di luar negeri tanpa disadari telah menjadi duta seni lukis Indonesia.

Karena dengan lukisan, Basoeki Abdullah membawa nama bangsa dan negara di luar negeri.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Maestro Basoeki Abdullah Dibunuh Perampok

Basoeki pernah mendapatkan posisi terhormat dengan menjadi pelukis Kerajaan Thailand, selama 15 tahun.

Ia mendapatkan penghargaan bintang emas berupa Poporo dari Raja Bhumibol Aduljadej (Raja Thailand). Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi Kerajaan Thailand pada seorang Royal Court Artist yang mempunyai jasa besar kepada pemerintah.

Basoeki Abdullah pernah menikah dengan seorang wanita asal Belanda yang bernama Josephine pada 1937 di Den Haag.

Namun, rumah tangganya tidak berjalan mulus, hingga akhirnya mereka harus berpisah tiga tahun kemudian.

Obyek Lukisan Basoeki Abdullah

Sosok Basoeki Abdullah senang melukis sejumlah potret kepala negara yang tokoh-tokoh berpengaruh di masanya. Ia juga senang melukis wanita cantik di dalam maupun di luar negeri.

Baca juga: Rayu-merayu dan Basoeki Abdullah

Suatu waktu, Basoeki Abdullah pernah melukis potret raja dan ratu Thailand pada tahun 1960 dan 1963.

Basoeki Abdullah juga pernah melukis Soekarno dari sisi wajah Soekarno yang kemudian lukisan tersebut menjadi perangko yang ikonik pada masa orde lama.

Tokoh lain yang pernah dilukis adalah Ferdinand Marcos dan istrinya, Imelda Marcos, pada 1877 hingga pemimpin Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah.

Joko Tarub, Pangeran Diponegoro, Rahwana dan Jatayu memperebutkan Dewi Sinta, serta Nyai Roro Kidul merupakan tokoh-tokoh yang pernah dilukis sang maestro.

Naasnya, Basoeki Abdullah ditemukan tewas di kediamannya di Pondok Labu, Jakarta Selatan pada 5 November 1993.

Akibat tragedi itu, lukisan BJ Habibie tak pernah selesai, bahkan baru selesai 50 persen.

Baca juga: Museum Basoeki Abdullah Diperluas

Pelakunya, adalah seorang pemuda berusia 23 tahun bersama pekerja di rumah tempat tinggal Basoeki Abdullah.

Sumber: museumbasoekiabdullah.or.id, kebudayaan.kemdikbud.go.id, petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id, dansosok.grid.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com