KOMPAS.com - IS (34), istri terduga teroris mendapatkan motor dari Bupati Jepara Dian Kristiandi pada awal pekan kalu.
Dian menyerahkan motor kepada IS didampingi Kapolres Jepara AKBP Warsono serta perwakilan Densus 88 Anti-teror.
Setelah sang suami ditangkap, IS memilih kembali ke kampung kelahirannya, Jepara.
Baca juga: Cerita Bupati Jepara Beri Sepeda Motor untuk Istri Terduga Teroris
IS diketahui pernah mengenyam pendidikan hingga tingkat Madrasah Aliyah (MA) di salah satu pondok pesantren di wilayah Kabupaten Jepara.
Sejak menikah, ia sudah enam tahun meninggalkan kota kelahirannya dan baru 2 kali mudik ke Jepara.
Selama menikah, ia ikut suaminya berpindah-pindah. Terakhir sang suami berstatus guru ngaji di sebuah pondok pesantren di Nusa Tenggara Timur.
Walaupun kerap berpindah-pindah, IS mengaku sering bersosialisasi dengan warga sekitar.
"Kami sering pindah tempat, paling lama cuma dua minggu di rumah," imbuh dia.
Baca juga: Oplosan yang Tewaskan 9 Orang di Jepara Ternyata Mengandung Alkohol Lebih 90 Persen
"Rencananya saya mau jualan karena suami sudah tidak bisa kerja lagi akibat ditahan," kata IS.
Di hadapan Bupati Jepara, IS secara pribadi mengaku sudah jengah hidup berkeliling dan ingin menyudahinya dengan menetap di tanah kelahiran.
"Alhamdulillah sekarang sudah di Jepara dan bisa membantu orangtua. Capek keliling terus, mau menetap di Jepara saja," pungkas IS.
Baca juga: 21 Maret, Pemkab Jepara akan Nikahkan Gratis 100 Pasang Pengantin
Sementara itu Bupati Andi megatakan jika IS diketahui kesulitan secara finasial.
Sejak sang suami ditangkap, tak ada lagi sosok kepala rumah tangga yang membantu menyokong perekonomiannya terutama saat pandemi Covid-19.
"Ini murni kemanusiaan, karena suaminya sudah tidak bisa bekerja karena ditahan. Sementara ia harus hidup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak ada maksud lain kecuali memang murni membantu," tutur Andi, saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Kamis (24/2/2022).
Terkait IS, Kapolres AKBP Warsono juga memberikan bantuan sembako dan uang tambahan untuk modal berdagang.
Baca juga: Fakta Kabupaten Jepara, Bumi Kartini yang Dulu Terpisah dari Pulau Jawa
Selain itu pihaknya akan memfasilitasi IS untuk membuat SIM. Ia berharap bantuan tersebut bisa digunakan IS untuk memulai hidup baru di Jepara.
"Ini murni peduli kemanusiaan. Dan dengan SIM bisa ke mana-mana, apalagi sekarang dituntut mandiri tanpa suami," ujar Warsono.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Robertus Belarminus)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.