Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Dijual Kembali secara Ilegal, 109 Lapak di Pasar Johar Semarang Disegel

Kompas.com - 25/02/2022, 13:56 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang, Jawa Tengah, menemukan dugaan adanya jual beli lapak di Pasar Johar yang dilakukan oleh sejumlah oknum pedagang.

Kasatpol PP Semarang Fajar Purwoto mengatakan, sampai saat ini masih mencari barang bukti dan saksi soal dugaan jual beli lapak tersebut.

"Terkait adanya dugaan jual beli lapak masih kita selidiki," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (25/2/2022).

Baca juga: Bukan Faktor Kesengajaan, Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran Relokasi Pasar Johar Semarang

Jika kasus tersebut terbukti, dia meminta kepada Dinas Perdagangan Kota Semarang tak memberikan lapak kepada oknum tersebut.

"Masih banyak pedagang lain yang masih membutuhkan," paparnya.

Untuk mengantisipasi, Satpol PP Kota Semarang juga sudah menyegel 109 lapak di Pasar Johar Semarang.

Selain lapak kosong, Fajar juga menemukan pedagang yang belum memiliki Berita Acara Serah Terima (BAST).

Baca juga: Total Kerugian akibat Kebakaran Relokasi Pasar Johar Capai Rp 11 Miliar

Bahkan, ada juga pedagang yang sudah memiliki BAST tapi sengaja mengosongkan lapaknya.

“Belum punya BAST tapi sudah ditempati. Tapi ada juga yang sudah BAST malah dibiarkan kosong oleh pemiliknya," paparnya.

Bagi pedagang yang merasa lapaknya disegel diminta segera mengurus ke Dinas Perdagangan Kota Semarang sebelum dilakukan penataan.

"Jadi ada dugaan oknum pedagang yang sengaja mengosongkan lapaknya untuk dijual atau disewakan lagi," sebut Fajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com