Istilah-istilah yang digunakan dalam Tari Seudati umumnya berasal dari bahasa Arab. Hal ini tidak lain karena ulama yang mengembangkan agama Islam di Aceh umumnya berasal dari Arab.
Oleh karenanya, tarian ini sempat dilarang pada masa penjajahan Belanda. Saat ini, Tari Seudati menjadi Kesenian Nasional Indonesia.
Dalam Tari Saudati ada beberapa babak, yaitu saleum aneuk, saleum syeh, Likok, saman, kisah, pansi, lanie/gambus pembuka, dan gambus penutup.
Baca juga: Tari Saman dari Aceh, Permainan Tradisional yang Jadi Alat Dakwah
Sedangkan, pola lantai pada tarian ini meliputi taloe, lidang jang, langleng, bintang buleun, tampong, binteh, dapu, tulak angen, dan kapai teureubang.
Tari Seudari dibawakan oleh delapan orang penari laki-laki sebagai penari utama, yang terdiri dari satu orang syeh, satu orang pembantu syeh, dua orang pembantu di sebelah kiri (disebut apeetwie), satu orang pembantu di belakang disebut peet bak, dan tiga orang pembantu
biasa.
Jumlah penari minimal delapan atau lebih, karena terkait dengan peran masing-masing penari.
Jika kurang dari delapan penari, maka ada peran yang kosong sehingga ada pesan moral di dalam tarian ini tidak maksimal sampai ke penonton.
Dalam hal ini, penari tidak hanya bergerak sesuai arahan melainkan mereka harus mampu menyampaikan pesan kepada penonton.
Baca juga: Siswa, Kenali Sejarah dan Keunikan Tari Saman Asal Aceh
Selain itu, ada dua orang penyanyi sebagai pengiring tari yang disebut aneuk syahi.
Syair-syair dalam tarian ini berisi pesan-pesan agama Islam, pesan adat, pembakar semangat, dan kisah-kisah sejarah Aceh.
Syair dapat disesuikan dengan perkembangan di Aceh.
Seorang syeha ataupun syahi yang handal dapat menciptakan syair-syair secara spontanitas sesuai kondisi saat tampil syair berbentuk pantun maupun saja.
Tarian saudati tanpa menggunakan alat musik. Suara yang muncul berasal dari gerakan, seperti tepuk tangan ke dada dan pinggul, hentakan kaki ke tanah, dan ketipan jari.
Gerakan tersebut mengikuti tempo lagu yang dinyanyikan.
Gerakan khas Tari Seudati adalah gerakan penari yang agresif dan kompak.
Baca juga: Membedakan Tari Saman dan Tari Semi Urban Ratoh Jaroe