"Hampir di sepanjang pantai bagian selatan Pulau Lombok, mulai dari Pantai Kute, Pantai Seger, Pantai Molok, hingga Pantai Tanjung A'an, kawasan Mandalika dipadati masyarakat untuk merayakan tradisi Bau Nyale atau menangkap cacing laut," Kata Damrah (50), warga Desa E Bangah, Desa Sengkol Lombok Tengah.
Damrah juga telah bersiap menuju laut untuk menangkap nyale. Dia akan menangkap nyale mulai dini hari atau pukul 03.00 Wita.
Baca juga: Patung Presiden Jokowi Mengendarai Motor Tiba di Lombok
Tangkapan nyale minim
Jumarif (52), warga Segala Anyar, Kuta, Lombok Tengah, mengaku kecewa tidak mendapatkan cacing Mandalika, padahal dia sudah menyiapkan segala perlengkapan menangkap.
Jumarif mengatakan bahwa sejak dirinya masih kecil, cerita tentang Putri Mandalika telah di dengarnya, dan dongeng itu hampir setiap tahun selalu hadir hingga usianya 52 tahun.
"Putri Mandalika ini kebingungan mau memilih pangeran yang akan mengawininya, karena dia bijaksana, dia mengorbankan dirinya, nyebur ke laut agar tak ada pangeran yang bertarung karena dirinya," kata Jumarif.
Saat itu, Mandalika berjanji akan menengok rakyatnya pada tiap tanggal 20 Bulan Sepuluh penanggalan Suku Sasak.
"Masyarakat beramai ramai ke laut untuk menunggu janji Putri Mandalika yang mengorbankan dirinya demi rakyatnya," katanya.
Baca juga: KSAL Siap Amankan Perairan Bali dan Lombok Jelang MotoGP Mandalika
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah membuat acara hiburan bagi warga saat puncak Bau Nyale dan tersebar di sejumlah titik. Di Novotel, digelar pertunjukan tarian Mandalika. Di lokasi itu juga ada sambutan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah.