PAPUA BARAT, KOMPAS.com- Ada kisah heroik seorang petugas kepolisian di tengah banjir yang melanda sejumlah Distrik di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Banjir tersebut mengakibatkan putusnya jalan penghubung Kabupaten Fakfak dan Teluk Bintuni lantaran tinggi air mencapai satu meter.
Kondisi itu membuat akses antara beberapa Distrik dan ibukota Kabupaten Fakfak ikut terputus.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 24 Februari 2022
Di tengah banjir tersebut, seorang ibu hamil di Distrik Bomberay bernama Yanda Jumiati (22) tengah menanti persalinannya.
Tiba-tiba, ketubannya pecah hingga harus segera dibawa dari Puskesmas menuju ke rumah sakit.
Kondisi jalan yang tergenang banjir membuat ibu tersebut tidak bisa dibawa menggunakan kendaraan biasa.
Seorang polisi bernama Aiptu Salim Gandeguay pun akhirnya berupaya membuat tandu agar ibu tersebut bisa digotong menuju rumah sakit untuk melahirkan.
"Kata pihak Puskesmas, Dia harus di operasi karena air ketuban sudah pecah, namun harus ke Rumah Sakit umum" kata Aiptu Salim, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Jadi DPO, 11 Terduga Pelaku Penembakan Serda Miskal Rumbiak Diumumkan Polda Papua Barat
Dalam kondisi itu, dirinya, keluarga, dan beberapa warga didampingi dua orang suster di Puskesmas Bomberaay menempuh perjalanan 500 meter menerobos banjir.
Mereka menandu Yanda menuju ke RSUD Fakfak.
"Sekitar pukul 09.00 WIT tadi pagi kita bawa ibu itu dengan menggotong dengan menempuh jarak 500 meter" kata Salim.
Tiba di dataran yang tidak tergenang air, Yanda lalu diantar menggunakan mobil menuju rumah sakit.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.