Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Aiptu Salim Terobos Banjir di Fakfak demi Selamatkan Ibu Hamil yang Hendak Melahirkan

Kompas.com - 25/02/2022, 05:00 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PAPUA BARAT, KOMPAS.com- Ada kisah heroik seorang petugas kepolisian di tengah banjir yang melanda sejumlah Distrik di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Banjir tersebut mengakibatkan putusnya jalan penghubung Kabupaten Fakfak dan Teluk Bintuni lantaran tinggi air mencapai satu meter.

Kondisi itu membuat akses antara beberapa Distrik dan ibukota Kabupaten Fakfak ikut terputus.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 24 Februari 2022

Di tengah banjir tersebut, seorang ibu hamil di Distrik Bomberay bernama Yanda Jumiati (22) tengah menanti persalinannya.

Tiba-tiba, ketubannya pecah hingga harus segera dibawa dari Puskesmas menuju ke rumah sakit.

Kondisi jalan yang tergenang banjir membuat ibu tersebut tidak bisa dibawa menggunakan kendaraan biasa.

Seorang polisi bernama Aiptu Salim Gandeguay pun akhirnya berupaya membuat tandu agar ibu tersebut bisa digotong menuju rumah sakit untuk melahirkan.

"Kata pihak Puskesmas, Dia harus di operasi karena air ketuban sudah pecah, namun harus ke Rumah Sakit umum" kata Aiptu Salim, Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Jadi DPO, 11 Terduga Pelaku Penembakan Serda Miskal Rumbiak Diumumkan Polda Papua Barat

Dalam kondisi itu, dirinya, keluarga, dan beberapa warga didampingi dua orang suster di Puskesmas Bomberaay menempuh perjalanan 500 meter menerobos banjir.

Mereka menandu Yanda menuju ke RSUD Fakfak.

"Sekitar pukul 09.00 WIT tadi pagi kita bawa ibu itu dengan menggotong dengan menempuh jarak 500 meter" kata Salim.

Tiba di dataran yang tidak tergenang air, Yanda lalu diantar menggunakan mobil menuju rumah sakit.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Papua Barat Masih Rendah, Wakil Komisi IX DPR: Pemerintah Harus Ada Strategi untuk Mempercepatnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

1.242 KK Terdampak Banjir Bandang di Dompu, Korban Mulai Mengungsi

1.242 KK Terdampak Banjir Bandang di Dompu, Korban Mulai Mengungsi

Regional
Petani Milenial di NTB Capai 225.000 Orang, Manfaatkan Teknologi untuk Bercocok Tanam

Petani Milenial di NTB Capai 225.000 Orang, Manfaatkan Teknologi untuk Bercocok Tanam

Regional
Polemik Pengelolaan Gedung Perbasi Pontianak, Diselidiki Jaksa dan Digembok Pengelola

Polemik Pengelolaan Gedung Perbasi Pontianak, Diselidiki Jaksa dan Digembok Pengelola

Regional
Momen Menegangkan Erupsi Gunung Marapi, Pendaki Terjebak di Tengah Hujan Batu dan Abu

Momen Menegangkan Erupsi Gunung Marapi, Pendaki Terjebak di Tengah Hujan Batu dan Abu

Regional
Tegaskan Tak Ada Jual Beli Jabatan, Bupati Semarang: Jika Ada Laporkan ke Saya

Tegaskan Tak Ada Jual Beli Jabatan, Bupati Semarang: Jika Ada Laporkan ke Saya

Regional
Nasib Pilu Bocah 7 Tahun Tewas Dianiaya Orangtua Angkat dan 5 Karyawan di Kalbar

Nasib Pilu Bocah 7 Tahun Tewas Dianiaya Orangtua Angkat dan 5 Karyawan di Kalbar

Regional
Jelang Libur Nataru, Perbaikan Jalan Pati-Rembang Rampung Sebelum 6 Desember untuk Urai Kemacetan

Jelang Libur Nataru, Perbaikan Jalan Pati-Rembang Rampung Sebelum 6 Desember untuk Urai Kemacetan

Regional
Sopir Angkot Feeder LRT Sumsel Mogok Kerja karena 2 Bulan Gaji Tak Dibayar Pemkot Palembang

Sopir Angkot Feeder LRT Sumsel Mogok Kerja karena 2 Bulan Gaji Tak Dibayar Pemkot Palembang

Regional
Musim Tanam, Petani di Brebes Keluhkan Sulit Dapat Pupuk Subsidi Meski Pegang Kartu Tani

Musim Tanam, Petani di Brebes Keluhkan Sulit Dapat Pupuk Subsidi Meski Pegang Kartu Tani

Regional
10 Gunung yang Ada di Sumatera Barat, Salah Satunya Gunung Marapi

10 Gunung yang Ada di Sumatera Barat, Salah Satunya Gunung Marapi

Regional
Oknum Polisi di Lingkungan Polda NTB Diduga Cabuli Mahasiswi

Oknum Polisi di Lingkungan Polda NTB Diduga Cabuli Mahasiswi

Regional
Percakapan Terakhir Yasirli dan Ayahnya Sebelum Hilang Usai Gunung Marapi Meletus

Percakapan Terakhir Yasirli dan Ayahnya Sebelum Hilang Usai Gunung Marapi Meletus

Regional
Lebih dari 12 Jam, Rel KA yang Tertutup Longsor di Banyumas Belum Bisa Dilalui

Lebih dari 12 Jam, Rel KA yang Tertutup Longsor di Banyumas Belum Bisa Dilalui

Regional
Pj Gubernur Sumut Minta Investigasi Penyebab Longsor di Humbahas

Pj Gubernur Sumut Minta Investigasi Penyebab Longsor di Humbahas

Regional
Cerita Lengkap Pengeroyokan Anggota TNI di Pentas Dangdut Pernikahan di Grobogan, Motif Tidak Terima dan Mabuk

Cerita Lengkap Pengeroyokan Anggota TNI di Pentas Dangdut Pernikahan di Grobogan, Motif Tidak Terima dan Mabuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com