Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Angin hingga Gelombang, 25 Rumah Warga di Fakfak Rusak

Kompas.com - 24/02/2022, 20:29 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

PAPUA BARAT, KOMPAS.com - Sebanyak 25 rumah warga di sejumlah distrik Kabupaten Fakfak, Papua Barat, rusak akibat hujan dan angin kencang yang melanda wilayah tersebut. 

Wakil Bupati Fakfak Yohana Hindom mengungkapkan, terdapat 11 rumah di Kampung Mawar yang terdiri dari sembilan rumah rusak ringan di bagian dapur dan satu rumah rusak berat. 

Sedangkan di Kampung Patipi Pasir terdapat tujuh rumah rusak ringan di bagian dapur dan tujuh rumah rusak di Distrik Teluk Patipi, Kabupaten Fakfak.

Baca juga: Banjir dengan Ketinggian 1 Meter, Jalan Trans Papua Barat Penghubung Fakfak dan Bintuni Terputus

"Ini akibat angin kencang disertai gelombang dan hujan dengan intensitas tinggi," kata Yohana saat dikonfirmasi, Kamis (24/2/2022). 

Sementara di Distrik Arguni terdapat 13 rumah yang terdampak, meski belum ada laporan terkait tingkat kerusakan. 

"Besok baru tim turun ke lokasi untuk mengecek, sekaligus melihat kondisi di Distrik Forwagi, Karas, dan Goras," katanya.

Tak hanya rumah rusak, Yohana mengatakan, akses jalan dari Distrik Bomberaay ke ibu kota Kabupatean Fakfak juga terputus akibat hujan deras dan angin kencang. 

Hingga Kamis siang, kendaraan roda dua maupun empat tak bisa melintas. 

"Tim dari distrik terpaksa berjalan kaki sejauh 6 kilometer di Kampung Wafus karena ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa," jelasnya.

Baca juga: Jadi DPO, 11 Terduga Pelaku Penembakan Serda Miskal Rumbiak Diumumkan Polda Papua Barat

Untuk menerobos genangan air, kendaraan roda dua terpaksa dinaikkan ke rakit yang dibuat oleh warga dan tim dari TNI dan BPBD.

Pemerintah mengimbau agar beberapa hari ke depan warga yang mendiami beberapa distrik tidak bepergian dengan kendaraan darat.

Pihak TNI dan BPBD serta PMI juga tengah berupaya mengevakuasi warga untuk mengungsi ke tenda. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com