Setelah itu, penari akan melakukan gerakan penghormatan kepada penonton dengan menyatukan kedua telapak tangan di depan dada.
Adapun gerakan inti Tari Indang merupakan gabungan dari variasi gerakan kepala, tangan, dan badan, yang dilakukan secara dinamis sambil menabuh rebana.
Sama seperti Tari Saman, saat gerakan inti ini penari Indang juga akan meliukkan badan ke depan dan belakang, secara bergantian.
Baca juga: Tari Topeng Kemindu, Tarian Tradisional Khas Kutai Kartanegara
Tari Indang akan ditampilkan oleh penari dengan mengenakan pakaian adat Minang atau pakaian ada Melayu.
Busana Tari Indang umumnya terdiri dari hiasan kepala, baju dan celana yang longgar, serta dibalut dengan sarung khas Minang.
Prosesi tari akan diiringi oleh suara Gendang Rapa’i atau rebana indang yang berfungsi mengatur tempo.
Selain itu, Tari Indang ini juga diiringi lagu khas Minang berjudul Dindin Badindin, sehingga disebut dengan Tari Dindin Badindin.
Pertunjukan Tari Indang sangat erat kaitannya dengan ajaran Islam dan budaya Minang.
Hal itu dapat dilihat dari pementasan tarian ini yang juga disertai dengan selawat Nabi, syair-syair Islami, atau bahkan zikir.
Adapun tujuan Tari indang sendiri adalah untuk mengembangkan ajaran Islam, bukan semata untuk hiburan saja.
Sumber:
Kompas.com
Tribunnewswiki.com
Neliti.com