SUKOHARJO, KOMPAS.com - Putusnya pipa pembuangan limbah PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah tidak hanya sekali ini saja.
Menurut penuturan warga sekitar, putusnya pipa pembuangan limbah produksi perusahaan yang berada di aliran sungai Desa Gupit sering terjadi.
"Pipa pembuangan limbah PT RUM putus ini sudah sering. Sudah hampir lima bulan ini pipa yang putus tidak selesai-selesai diperbaiki," kata warga Desa Gupit, Hirman (32) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/2/2022).
Menurut Hirman, permasalahan limbah PT RUM sudah berlangsung lama.
Warga sudah melaporkan permasalahan limbah produksi PT RUM ke Pemkab Sukoharjo, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan lain-lain.
Namun, sampai sekarang permasalahan limbah PT RUM tak kunjung selesai.
"Bahkan sampai menyurati Presiden (Jokowi), Kementerian Lingkungan Hidup, Komnas HAM, Komnas Perempuan itu sudah kita laporkan," ungkap dia.
Hirman menyampaikan limbah produksi PT RUM yang keluar dari pipa putus baunya menyengat dan mencemari air sungai dan tanah di sekitarnya.
"Dampak dari limbah itu kan kalau kena tanah warnanya hitam. Apalagi pas di sawah itu warnanya seperti comberan. Air sungai itu kan digunakan untuk irigasi sawah pas musim kemarau. Padinya itu berwarna kuning (daunnya) terus mati. Kalau kering tanahnya putih-putih," terang Hirman.