Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Gambyong Asal Surakarta, Sejarah, Gerakan, Cerita, dan Keunikan

Kompas.com - 24/02/2022, 14:46 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Tari Gambyong merupakan tari yang berasal dari Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.

Biasanya, Tari Gambyong digunakan untuk menyambut tamu atau pertunjukkan.

Tari Gambyong merupakan tari yang memiliki bermacam-macam koreografi yang terkenal, seperti Tari Gambyong Pareanom (dengan beberapa variasi) dan Tari Gambyong Pangkur (dengan berbagai macam variasi).

Walaupun begitu, tarian ini memiliki gerakan dasar yang sama, yaitu gerakan tarian tayub atau tledhek.

Baca juga: Tari Gambyong, Tari Tradisional Jawa Tengah

Tari Gambyong diciptakan untuk penari tunggal, namun dalam perkembangannya Gabyong dibawakan oleh beberapa penari bahkan secara massal dengan melibatkan unsur blocking panggung.

Sejarah Tari Gambyong

Dalam Serat Centini, kitab yang ditulis dalam masa pemerintahan Pakubuwana IV (1788-1820) dan Pakubuwana V (1820 - 1823) disebutakan bahwa Tari Gambyong adalah tarian tledhek.

The dancer performed the Gambyong dance in Klaten Square, Central Java, July 6, 2019. Dancer studios participated in the dance parade to commemorate 215th anniversary of the city of Klaten, in addiShutterstock/N Agung Nugroho The dancer performed the Gambyong dance in Klaten Square, Central Java, July 6, 2019. Dancer studios participated in the dance parade to commemorate 215th anniversary of the city of Klaten, in addi

Kemudian, KRMT Wreksadiningrat, penata tari pada masa pemerintahan Pakubuwana IX (1861 - 1893) menggarap tarian rakyat ini agar pantas dipertunjukkan untuk para bangsawan atau priyayi. Hasilnya, tarian diperhalus dan menjadi populer.

Nyi Bei Mardusari, seniwati dan juga selir Sri Mangkunegara VII (1916 - 1944) mengatakan bahwa pada masa itu Tari Gambyong telah ditampilkan dihadapan para tamu di lingkungan Istana Mangkunegaran.

Baca juga: Tari Kecak, Tari Tradisional Bali dengan 50 Penari Pengiring

Perubahan besar terjadi pada tahun 1950, Nyi Bei Mintoraras, pelatih tari Istana Mangkunegaran pada masa Mangkunegara VIII membuat versi Tari Gambyong yang "dibakukan" yang dikenal dengan Gambyong Pareanom.

Koreografi pertunjukan pertama Tari Gambyong Pareanom saat pernikahan Gusti Nurul, saudara perempuan Mangkunegoro VIII pada tahun 1951.

Tarian tersebut disukai masyarakat sehingga memunculkan versi-versi lain.

Gerakan Tari Gambyong

Klaten Indonesia. July 6th 2019. Javanese traditional dance. Gambyong. Beautiful costume.Shutterstock/Tiwuk Suwantini Klaten Indonesia. July 6th 2019. Javanese traditional dance. Gambyong. Beautiful costume.

Secara umum gerakan Tari Gambyong dibagi menjadi tiga bagian, yaitu awal, isi, dan akhir.

Dalam tari Jawa, pembagian itu disebut dengan istilah maju beksan, beksan, dan mundur beksan.

Pusat Tarian Gambyong terletak pada gerak kaki, lengan, tubuh, dan juga kepala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com