Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Pegawai BPN Purworejo Terpapar Covid-19, Loket Layanan Pendaftaran Tanah Tutup Sementara

Kompas.com - 24/02/2022, 11:38 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Sebanyak 25 orang karyawan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Purworejo terpapar Covid-19.

Dampaknya, pelayanan masyarakat tetap berjalan tetapi tidak seperti biasanya, mekanisme diganti, lebih ketat syarat protokol kesehatan.

Baca juga: 2 Hari Sebelumnya Langka, Mendag Lutfi Pastikan Stok Minyak Goreng di Purworejo Aman

"Sudah tiga hari terakhir, pomohon langsung tetap dilayani, mekanisme pelayanan diganti, berkas cukup dikumpul di meja satpam, baru diserahkan ke bagian koreksi berkas, ditinggal semalam, disemprotkan desinfektan untuk sterilisasi juga," ucap Kepala BPN Purworejo, Andri Kristanto saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon, Kamis (24/2/2022)

Dijelaskan, karyawan yang bekerja di BPN Purworejo total ada 110-an. Pertama sekitar 80 orang karyawan swab (antigen), sebanyak 25 orang saspek terpapar Covid-19, mereka langsung diminta isolasi mandiri (isoman) selama 10 hari ke depan. Mereka tidak bergejala.

Selain 80 karyawan itu, sekitar 21 orang karyawan memiliki kontak erat, dan sampai saat ini menunggu hasil swab PCR yang akan keluar tiga hari kedepan.

"Pelayanan terbatas akan diterapkan tiga hari ke depan. Sambil menunggu perkembangan, setelah hasil PCR keluar akan ada kebijakan lagi. Kalau PCR negatif berarti aman pelayanan kembali normal, tapi jika positif akan diatur ulang," jelasnya.

Menurutnya, para pegawai yang terpapar Covid-19 tersebar di semua bagian, hal itu diakui membuat pekerjaan melambat, khususnya untuk pelayanan, harus antre. Sebagian yang terkena juga petugas ukur dan pengolah berkas data.

"Kalau ada yang mengajukan permohonan, tapi petugas ukurnya positif, kan nggak bisa jalan jadi memang harus menunggu normal, tetap jalan tapi mungkin mundur," ujarnya.

Ditegaskan, banyaknya pegawai terpapar Covid-19 tidak ada hubungannya dengan kegiatan pengukuran tanah di Desa Wadas, Kecamatan Bener beberapa waktu lalu.

"Wadas kan 8-10 Februari sementara awal temuan Covid-19 pertama 18 Februari. Tidak ada hubungannya. Jaraknya waktunya jauh. Awalnya ada salah satu pegawai batuk setelah dicek positif, setelah itu tracing," tegasnya.

Baca juga: Biografi Urip Sumoharjo, Pahlawan Nasional Asal Purworejo, Salah Satu Penggagas Terbentuknya TNI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com