KUPANG, KOMPAS.com - Seorang ibu hamil asal Desa Bolua, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), MR (22) tersambar petir.
Akibatnya, bayi dalam kandungannya yang berusia delapan bulan, meninggal dunia.
Informasi itu dibenarkan Kapolres Sabu Raijua, AKBP Jacob Seubelan, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (23/2/2022).
"Korban sedang hamil dengan usia kandungan delapan bulan terkena sambaran petir," ujar Jacob.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 23 Februari 2022
Kejadian itu lanjut Jacob, bermula ketika hujan lebat disertai petir di wilayah mereka.
Saat itu, MR bersama suami dan seorang anaknya mengendarai sepeda motor hendak pulang ke rumah.
Ketika dalam perjalanan pulang, mereka kehujanan sehingga berteduh di bawah pohon asam.
Baca juga: Peras dan Ancam Sebar Video Porno Seorang Perempuan, Pria di Manggarai NTT Ditangkap Polisi
Seketika kilat disertai petir menyambar dan membakar tubuh ibu hamil tersebut. Suaminya pun pingsan dan mengalami luka.
Baca juga: Kepala Desa di NTT Hajar Seorang Pemuda dan Pelajar, Kini Ditangkap Polisi
Mereka ditemukan warga lain dalam keadaan pingsan. Mereka kemudian dievakuasi ke Puskesmas Pembantu dan langsung diberikan pertolongan.
Namun, bayi dalam kandungan tidak bernyawa lagi. Korban kemudian dirujuk ke RSUD Menia Kabupaten Sabu Raijua.
"Saat ini ibu hamil sedang dirujuk ke RSUD WZ Yohanes Kupang untuk mengeluarkan bayi dalam kandungannya," kata Jacob.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.