Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tari Tradisional Kalimantan Selatan yang Masuk dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda

Kompas.com - 22/02/2022, 18:49 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah tari tradisional dari Kalimantan Selatan sudah masuk ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

Hal ini semakin menegaskan bahwa kesenian asal Kalimantan Selatan turut mewarnai ragam budaya di Indonesia.

Baca juga: 6 Fakta Banjarbaru, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan yang Gantikan Banjarmasin

Melestarikan jenis tari tradisional dari Kalimantan Selatan adalah tanggung jawab bersama, salah satunya dengan mengenalkannya ke generasi penerus.

Baca juga: Rumah Adat Kalimantan Selatan: Nama, Sejarah, dan Makna Filosofinya

Dilansir dari laman Kemdikbud, berikut adalah ragam tari tradisional yang berasal dari Provinsi Kalimantan Selatan yang bisa dipelajari.

Baca juga: Biografi Abah Guru Sekumpul, Ulama Besar dari Kalimantan Selatan

1. Tari Topeng Banjar

Tari topeng upacara adat Manyanggar Banua.Tangkapan Layar YouTube/ feryan lamut Tari topeng upacara adat Manyanggar Banua.

Tari Topeng adalah jenis tarian tradisional yang dipergunakan dalam upacara sakral, seperti upacara manyanggar (Sampir).

Tarian untuk upacara sakral ini bisa juga berfungsi untuk keperluan Batatamba (pengobatan) terhadap orang sakit seperti kapingitan.

Tari topeng ini diketahui sudah tumbuh dan berkembang sejak Kerajaan Negara Dipa.

Bentuk topeng Banjar terdiri dari beberapa jenis seperti Gunung Sari, Patih, Panji, Batarakala (Sangkala/Gajah Barung), Pantul, Tambam, Pamambi, Pamimdu, Kalana, Ranggajiwa, dan lain - lain.

Perhelatan tari topeng banjar masih dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur, mengharap keselamatan dari gangguan roh jahat.

2. Tari Sinoman Hadrah

Pertunjukan Tari Sinoman Hadrah.Tangkapan Layar YouTube/ Aulia Rahmi Pertunjukan Tari Sinoman Hadrah.

Tari Sinoman Hadrah berkembang di Kabupaten Banjar khususnya daerah Martapura.

Asal nama tarian ini berasal dari kata “sinoman” yang berarti suatu perkumpulan tempat orang-orang dengan maksud dan tujuan yang sama, dan “hadrah” dari kata hadrun (Arab) yang memiliki arti hadir.

Jadilah tari Sinoman Hadrah hadrah memiliki makna penyambutan bagi kehadiran seseorang atau kelompok yang dihormati atau dimuliakan.

Properti tari yang dipergunakan dalam tari Sinoman Hadrah yaitu rebana, babun, ketipung, tamborens, bendera, dan payung besar berhias.

Penampilan tarian dini dilakukan secara berkelompok dengan jumlah minimal 30 orang yang terbagi atas pemusik, pemegang bandu, pemayung dan penari.

3. Tari Rudat

Pertunjukkan Tari Rudat.Tangkapan Layar YouTube/ PEGUSEDA Pertunjukkan Tari Rudat.

Tari Rudat merupakan salah satu kesenian bernafaskan Islam yang populer di wilayah Kalimantan Selatan khususnya di Kabupaten Banjar.

Nama tari ini disebut berasal dari kata dalam bahasa Banjar yaitu “rudatik” yang memiliki arti bergerak secara terus-menerus.

Sesuai dengan namanya, anggota tubuh penari akan terus bergerak mengikuti irama lagu yang dimainkan dengan tarbang.

Penampilan Tari Rudat tersusun dari gerakan-gerakan bela diri dan juga seni suara. Meski begitu, tarian ini didominasi oleh gerakan tari dengan posisi duduk.

Tarian ini giat dilestarikan, salah satunya dengan mengajarkannya di sekolah-sekolah.

4. Tari Baksa Kembang

Tari Baksa Kembang.Tangkapan Layar YouTube/ Sendratasik ULM 2019 Tari Baksa Kembang.

Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan Banjarmasin, Tari Baksa Kembang adalah jenis tari klasik yang awalnya berfungsi sebagai penyambutan tamu kerajaan.

Tarian dimainkan oleh penari wanita sebagai penari tunggal, atau bisa juga dengan berkelompok dengan syarat jumlah penari harus ganjil.

Seiring berjalannya waktu, tarian ini populer di masyarakat dan berkembang menjadi beberapa versi, di antaranya Lagureh, Tapung Tali, Kijik, Jumanang.

Dari banyaknya versi tari tersebut, seniman kemudian bersepakat dan mengumpulkan menjadi satu tari Baksa Kembang yang baku.

Versi baku inilah yang kemudian dikenal masyarakat luas sebagai Tari Baksa Kembang yang ada hingga kini.

Dalam setiap pertunjukkan, penari menggunakan busana khas dengan selendang serta mahkota.

Mahkota yang dikenakan disebut gajah gemuling yang dihiasi oleh dua kembang bogam ukuran kecil, serta anyaman daun kelapa muda yang sering di sebut halilipan.

Gerak tari Baksa Kembang layaknya putri remaja yang tengah bermain di taman bunga dengan gerak lemah gemulai.

Oleh karena itu penari biasanya membawa sepasang kembang bogam, atau rangkaian kembang mawar, melati, kantil dan kenanga yang nantinya akan dihadiahkan kepada tamu yang datang setelah tarian selesai.

Sumber:
warisanbudaya.kemdikbud.go.id 
banjarmasin.tribunnews.com 
kikomunal-indonesia.dgip.go.id
kalsel.kemenag.go.id
disbudpar.banjarmasinkota.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com