Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Arsyad, Sang Penjaga Komodo, Relakan Rumahnya sebagai Pusat Informasi dan Ubah Anggapan Warga

Kompas.com - 22/02/2022, 13:47 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Sehingga, setelah tiba di kampung halamannya, dia pun mulai mengajak masyarakat setempat untuk peduli dan menjaga komodo di habitatnya.

Bagi dia, komodo di daerahnya bisa menjadi magnet untuk para wisawatan yang ingin melihat komodo yang memiliki bentuk tubuh yang berbeda.

Selain mengajak masyarakat, Arsyad pun berkoordinasi dengan BBKSDA, LSM dan Pemerintah Daerah Manggarai Timur.

Pada tahun 2011, Arsyad bersama enam orang warga lainnya diangkat menjadi tenaga harian lepas di Dinas Pariwisata Manggarai Timur. Dia pun dipercayakan menjadi koordinator.

Selanjutnya, pada tahun 2013, dari BBKSDA dan Pemkab Manggarai Timur menggelar rapat dan bersepakat menentukan bagian utara Kecamatan Sambi Rampas sebagai kawasan ekosistem esensial.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 21 Februari 2022

Ubah pandangan masyarakat

Setelah itu, warga setempat mulai sadar dengan pentingnya keberadaan komodo di Sambi Rampas. Sehingga, sampai saat ini komodo tidak lagi dianggap hama.

Jika ada komodo yang masuk ke permukiman dan kebun milik warga, termasuk kena jeratan, maka warga setempat akan menghubunginya.

Komodo itu akan segera dievakuasi kembali ke habitatnya yang lebih aman. Untuk proses evakuasi, Arsyad selalu berkoordinasi dengan tim dari BBKSDA.

"Yang terakhir, kemarin itu tanggal 13 Februari 2022, ada komodo yang kena jeratan di kebun milik warga. Kemudian saya ditelepon oleh warga, sehingga saya turun langsung lihat komodonya dan kami lepas bersama teman-teman dari BBKSDA," kata Arsyad.

Baca juga: 6 Hewan Langka di Indonesia Terancam Punah, Komodo Salah Satunya

Dampak dibentuknya tempat mereka sebagai kawasan ekosistem esensial, membuat banyak wisatawan dan juga mahasiswa asal Pulau Jawa yang berkunjung ke daerah mereka.

Dia berharap, kerja sama dengan masyarakat maupun sejumlah pihak lainnya, membuat satwa komodo tetap terjaga dengan baik, sehingga bisa bermanfaat untuk masa depan daerah mereka.

Kepala BBKSDA NTT Arief Mahmud, mengapresiasi Arsyad yang telah membantu menjaga komodo di Kabupaten Manggarai Timur.

Arsyad, kata Arief, adalah masyarakat yang mendukung tugas BBKSDA NTT.

"Kita berterima kasih kepada Pak Arsyad atas kepeduliannya terhadap satwa komodo, sehingga kita berharap ini menjadi contoh bagi masyarakat lainnya di Kabupaten Manggarai Timur, maupun tempat lainnya yang ada komodonya," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com