KARAWANG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mendatangi Pesantren Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Selasa (22/2/2022).
Ia pun menyampaikan rasa bela sungkawanya.
"Saya sebagai pimpinan Jawa Barat dan gubernur menyampaikan berbela sungkawa kepada keluarga besar Ponpes Miftahul Khoirot karena dan bencana kebakaran yang meninggal delapan orang," kata Uu saat mengunjungi Pesantren Miftahul Khoirot.
Baca juga: 8 Santri di Karawang Tak Bisa Menyelamatkan Diri karena Api Membesar di Pintu Keluar
Uu pun menyakini jika delapan santri yang berpulang itu menjadi syuhada lantaran tengah menimba ilmu, menghafal Al-Quran, dan meninggal karena bencana.
"Ada banyak faktor yang menurut pendapat kami syuhada," ujar Uu.
Uu juga meminta para orang tua dan pihak pesantren untuk bersabar atas musibah kebakaran itu.
Baca juga: Cerita Pilu Kebakaran Ponpes di Karawang,Terjadi Saat Jam Tidur Siang, 8 Santri Tewas
Diketahui, delapan santri yang meninggal akibat kebakaran berusia 7 -13 tahun. Selain itu terdapat tiga santri mengalami luka-luka.
Saat kebakaran terjadi, mereka tengah istirahat tidur siang di lantai dua yang terbuat dari kayu.
Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan, kebakaran terjadi pada Senin (21/2/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.
Dugaan awal, kebakaran berasal adanya percikan api dari kipas angin yang kemudian menyambar ke kasur.
Pihaknya, kata dia, tengah menyelidiki lebih dalam kebakaran itu. Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran.
Pada kesempatan itu, Uu juga memberikan bantuan untuk pembangunan kembali pondok pesantren yang terbakar.
Kepala Bank Bjb Karawang Maman Rukmana mengatakan, pihaknya memberikan bantuan tersebut dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Bjb.
Bantuan itu diberikan sebagai bentuk kepedulian.
"Kami mewakili Bank BJB kantor pusat memberikan bantuan untuk kejadian di pondok pesantren ini. Nominal Rp 100 juta diberikan melalui Pak Wagub dan diterima oleh pengurus pesantren," kata Maman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.