KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tegal Jumadi mengaku heran namanya bisa masuk dalam data sebagai penerima manfaat bantuan sosial (Bansos) Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).
Padahal, kata Jumadi, ia sebelumnya tidak pernah didata apalagi mengusulkan.
"Saya tidak pernah didata, tidak ada seorang pun yang mendata saya untuk masuk ke DTKS," kata Jumadi di Balai Kota Tegal, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Wakil Wali Kota Tegal Masuk Daftar Penerima Bansos Kemensos
Diketahui, dalam laman cekbansos.kemensos.go.id, nama Jumadi tercatat sebagai penerima bansos di wilayah Kelurahan Mangkukusuman, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
Jumadi mengatakan, kesalahan input data bisa saja terjadi. Baik di tingkat petugas yang mengusulkan, maupun kesalahan sistem.
"Pertama menurut saya bisa manusianya atau human error, kedua sistem. Itu saja menurut saya, mungkin ada salah input, atau ya sistemnya salah," ujarnya.
Agar kejadian serupa tak terjadi lagi, Jumadi pun berharap semua pihak lebih teliti lagi, terutama petugas yang berwenang di tingkat daerah maupun pusat.
"Ini menjadi koreksi untuk kita semuanya. Menjalankan pemerintahan itu good government-nya harus benar-benar, terutama dalam masalah kemiskinan. Ini penting saya sampaikan," ungkapnya.
Baca juga: Dinsos Tegal Bantah Usulkan Wakil Wali Kota Jadi Penerima Bansos Kemensos
Terkait dirinya masuk dalam penerima Bansos Kemensos RI, Jumadi akan meminta klarifikasi dari Dinas Sosial setempat.
"Saya akan meminta konfirmasi ke Dinsos. Saya akan tanya ke kepala dinas. Saya rasa kepala dinas harus bisa memberikan penjelasan kenapa bisa seperti itu. Bukan untuk menyalahkan namun mencari solusi terbaik terkait masalah itu," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Tegal Bajari mengatakan, pihaknya tidak pernah memasukan nama Jumadi sebagai penerima bansos dalam data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Bajari mengatakan, meski secara manual sudah dicoret, namun nama Wakil Wali Kota Jumadi masih muncul di DTKS Kemensos.
"Kondisi real sudah dicoret tidak sebagai penerima bantuan. Sekarang sedang kita klarifikasi ke Kemensos mengapa nama Bapak Wakil Wali Kota muncul padahal kami tidak mengusulkan," kata Bajari.
Bajari berdalih itu murni kesalahan sistem dari pusat, bahkan ia akan berkirim surat ke Kemensos.
"Saat ini kami sedang berkirim surat ke Kemensos untuk mencoret nama Bapak Wakil Wali Kota dalam penerima Bansos," kata Bajari dihubungi terpisah.
Baca juga: Setelah Bertemu Ganjar, Wakil Wali Kota Tegal Kembali Punya Ajudan dan Sopir
(Penulis : Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.