Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Stok Minyak Goreng Habis, Warga Bongkar Ruang Penyimpanan Dinas Perdagangan Lampung Utara

Kompas.com - 21/02/2022, 19:42 WIB
Tri Purna Jaya,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Puluhan warga membongkar paksa ruang penyimpanan stok minyak goreng saat Operasi Pasar Dinas Perdagangan Lampung Utara.

Warga lalu mengambil paksa beberapa kardus berisi minyak goreng subsidi yang ada di ruangan tersebut.

Peristiwa ini terjadi ketika Dinas Perdagangan Lampung Utara menggelar operasi pasar murah untuk penjualan minyak goreng satu harga di lingkungan dinas tersebut, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Minyak Goreng Murah Langka di Tasikmalaya, Pemkot Akan Gelar Razia Rutin

Dari rekaman video amatir yang diterima Kompas.com, terlihat kerumunan ibu-ibu mendorong untuk membuka pintu ruangan penyimpanan minyak goreng tersebut.

Satu orang ibu yang berhasil masuk kemudian mengambil satu dus berisi minyak goreng lalu memberikannya ke kerumunan warga.

Warga yang berkerumun di depan ruangan tersebut pun sontak berebut mengambil kardus itu.

Baca juga: Penangkapan Buronan Pencuri Motor di Lampung, Polisi Malah Diadang Warga

Salah satu warga yang ikut mengantre, Aulia (28) mengamini kejadian itu.

Menurutnya, operasi pasar sempat berjalan tertib.

"Tiba-tiba dihentikan, alasannya kata petugasnya karena terlalu ramai," kata Aulia saat dihubungi, Senin sore.

Selain itu, salah seorang petugas juga mengatakan stok minyak goreng satu harga sudah habis dan meminta agar warga membubarkan diri.

"Katanya (stok) habis, jadi disuruh bubar," kata Aulia.

Sementara itu, warga lainnya, Azzam (35) mengatakan, kericuhan mulai terjadi karena ada salah satu pengantre melihat ada tumpukan kardus minyak goreng di sebuah ruangan.

Warga pun langsung berusaha membuka paksa ruangan yang terkunci itu.

"Ada (ibu-ibu) yang lihat dari kaca, ada tumpukan kardus minyak goreng, lalu dibuka paksa, didorong-dorong sampai terbuka," kata Azzam.

Menurutnya, warga kesal dan curiga karena secara tiba-tiba disuruh membubarkan diri dengan alasan terlalu ramai dan stok habis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com