Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sujinah, Perajin Sesingal Pertama di Nunukan, Belajar 2 Hari Buatkan Suami dan Anak

Kompas.com - 21/02/2022, 06:39 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Namun demikian, ia kerap mendapat protes dari perajin daerah lain karena harganya dinilai terlalu murah.

"Kalau saya beli bahannya cuma di Nunukan, jadi saya jual murah, kasihan mereka yang mau pakai Singal juga. Kalau daerah lain kan beli kain dari luar dan butuh ongkos kirim. Makanya pas saya jual Rp 150.000, banyak diprotes, biasa Sesingal dijual Rp 250.000," ujar dia.

Dapat omset rata-rata Rp 12 juta sebulan

Rata rata, dalam sebulan, Sujinah menghabiskan 3 rol bahan kain songket India. Kain tersebut terbilang mewah saat menjadi Singal dan banyak diminati.

Dalam 1 rol kain, 27 buah Singal dihasilkan. Jika per Singal dihargai Rp150.000, maka omset Sujinah dalam sebulan sekitar Rp 12.150.000.

Baca juga: Makam Leluhur Suku Tidung di Kaltara Dirusak OTK, Ketua Adat: Kalau Manusia, Harusnya Minta Maaf

"Tergantung pesanan, kalau lagi banyak, bisa lebih. Tapi memang rata rata sebulan biasanya habis tiga roll kain songket India," jelasnya.

Pembuatan Singal di Sujinah juga bisa sesuai pesanan. Ia menerima permintaan pembuatan Singal dengan bahan apa saja.

Beberapa waktu lalu, Dinas Pariwisata Nunukan juga sempat memintanya untuk membuatkan Singal dengan bahan batik tulis etnik persatuan Dayak Lulantatibu (Lundayeh, Tagalan, Tahol, Tidung dan Bulungan).

"Kami masih bisnis kecil-kecilan. Untuk mengurus izin usaha segala macam belum ada. Ini usaha dadakan dan muncul begitu saja di saat pandemi dan saat kami kebingungan pekerjaan," imbuhnya.

Sujinah berharap, meski usaha ini masih skala kecil, ia bisa memiliki andil dalam melestarikan budaya suku Tidung.

Baca juga: Makam Leluhur Suku Tidung Diduga Dirusak Penambang Pasir, Tulang Dibiarkan Berserakan

Singal atau Sesingal, selalu menjadi lambang kebesaran khas Tidung, di mana ungkapan “Utok no benawod de Sesingal” yang berarti “apapun kegiatan laki-laki suku Tidung, kepalanya harus selalu diikat dengan sesingal”, masih dijunjung tinggi.

"Di satu sisi, ini usaha keluarga kami, tapi di sisi lain kami berharap menjadi salah satu pelestari budaya. Sesingal menjadi sumber ekonomi di tengah wabah covid-19 yang masih melanda. Keluarga kami banyak mengambil manfaat dari Sesingal," kata Sujinah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com