Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merajut Kembali Persaudaraan di Desa Wadas

Kompas.com - 20/02/2022, 07:00 WIB
Bayu Apriliano,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

 

Penyelesaian konflik

Upaya penyelesaian konflik terus diupayakan oleh setiap pihak yang ingin segala konflik horizontal hilang dari bumi Wadas.

Sejumlah pejabat tingkat pusat hingga daerah menginginkan dua kubu yang pro dan kontra berdamai, terlepas dari kebijakan lanjutan mengenai kegiatan pertambangan.

"Saya ingin menyampaikan, minta maaf kepada seluruh masyarakat Purworejo dan wabilkhusus kepada masyarakat di Desa Wadas," kata Ganjar Pranowo dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (9/2/2022).

Tak hanya itu, Ganjar bahkan sampai 2 kali mengunjungi Desa Wadas dan menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada masyarakat.

"Saya minta maaf pada bapak ibu atas peristiwa yang terjadi. Makanya saya datang ke sini secara langsung," ucap Ganjar kepada warga Wadas, Minggu (13/2/2022).

Saat berdialog dengan warga, Ganjar juga meminta izin menginap di Wadas untuk kembali mendengarkan keluhan warga secara langsung.

Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid yang datang pada Sabtu (12/2/2022), juga mengupayakan terjadinya rekonsiliasi antara warga yang pro dan kontra penambangan.

Alissa menyebutkan, kemanusiaan lebih penting dari segala persoalan yang terjadi di Desa Wadas.

"Kami mengupayakan untuk berdialog baik dengan warga yang menerima pertambangan dan warga yang menolak pertambangan," kata Alissa.

Merajut persaudaraan Wadas

Tidak mau konflik itu terus berlanjut, sejumlah ulama Purworejo juga melakukan cara pendekatan yang agamis untuk merajut kembali persaudaraan di antara warga Desa Wadas.

Kegiatan Wadas Berselawat, tema besar yang digaungkan sejumlah tokoh agama untuk menyatukan kembali warga yang pro maupun kontra penambangan.

Para ulama Purworejo tersebut paham bahwa pro dan kontra dalam sebuah kebijakan merupakan hal yang biasa.

Baca juga: Ganjar Jamin Penambangan Andesit di Wadas Hanya untuk Pembangunan Bendungan

Namun, mereka mengingatkan bahwa yang tidak boleh hilang dari masyarakat Wadas adalah sikap toleransi dan persaudaraan yang sudah turun-temurun menjadi adat di lingkungan masyarakat.

Wadas Berselawat dilaksanakan di Masjid Al Hidayah, Dusun Winongsari, Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Acara yang digelar pada Sabtu (19/8/2022) pagi, dihadiri oleh sekitar 400 warga Wadas.

Wadas Berselawat dihadiri Gus Masruchan Chabibi (pengasuh Ponpes Nurussohabi, Nglarangan, Ngawonggo, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang), KH Abdul Afif (Wakil Rois Syuriyah PCNU Purworejo), KH Abdurrohman (pengasuh Ponpes Darut Tauhid Bener Pwr), dan KH Ayub (dari Ponpes Kedungsari, Purworejo).

Situasi yang sejuk dan harmonis tampak dalam kegiatan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com