SOLO, KOMPAS.com - Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah menyiapkan sebanyak 58 tempat tidur isolasi dan 20 Intensive Care Unit (ICU) pasien positif Covid-19.
"Per hari ini 40 pasien. Jadi BOR-nya belum ada 100 persen," kata Direktur RS UNS Solo, Hartono di RS UNS Solo, Sabtu (19/2/2022).
Baca juga: Jejak Eropa di Balai Kota Solo, Ada Bunker Belanda dari Tahun 1941
Menurut Hartono, RS UNS mulai merawat kembali pasien positif Covid-19 sejak awal Februari 2022. Pihaknya belum dapat memastikan pasien yang dirawat terpapar Omicron atau bukan.
Dia mengatakan pasien yang dirawat ini sebagian besar bergejala sedang dan berat.
Ada juga pasien bergejala ringan namun memiliki komorbid. Pasien yang dirawat berasal dari Kota Solo dan sekitarnya.
"Kami belum bisa menyimpulkan (Omicron) karena baru dua minggu ini mulai merawat. Jadi (pasien) yang pulang saja baru beberapa," ungkapnya.
Baca juga: Hasil Survei Tunjukkan Warga Solo Puas dengan Kepemimpinan Gibran, Modal Maju Pemilu 2024?
Hartono tidak menampik jika penyebaran kasus ini lebih cepat.
Berdasarkan hasil sampel swab yang dikirim ke RS UNS penyebaran virus ini cukup tinggi di masyarakat.
"Kalau (penyebaran) di masyarakat iya. Karena positivity rate-nya saya lihat di lab-nya cukup tinggi," terang dia.
Baca juga: Jelang 1 Tahun Kepemimpinan Gibran, Bagaimana Tingkat Kepuasan Warga Kota Solo?
Pihaknya berharap tingkat keterisian pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tidak seperti pada waktu varian Delta menyebar.
Penyebaran kasus yang sangat cepat ini diduga dipengaruhi faktor varian Omicron.
"Sebagian besar kalau untuk Omicron ini kelihatannya gejalanya ringan dan tanpa gejala. Sehingga rumah sakit tidak seperti Delta. Mudah-mudahan tidak seperti itu karena belum puncaknya Jawa Tengah," terangnya.
Labih lanjut, Hartono menjelaskan bahwa penanganan antara pasien Covid-19 Omicron dengan Delta sama.
"Misalnya kalau mau memulangkan pasien yang dirawat inap tetap setelah 10 hari, tiga hari bebas demam. Kemudian hari ke-14 baru pasien boleh pulang," terang dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.