Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2022, 12:55 WIB

SERANG, KOMPAS.com - Direktur PT HS berinisial HH ditangkap karena terus mangkir dari panggilan penyidik Kejaksaan Tinggi Banten.

Tersangka kasus dugaan korupsi kredit macet pembiayaan kapal di Bank Jabar Banten (BJB) Syariah senilai Rp11 miliar itu diamankan di Hotel Santika, Cipayung, Jakarta pada Jumat (18/2/2022).

"Alasan penangkapan tersangka HH di karenakan tersangka telah dipanggil beberapa kali, mamun selalu tidak mengahadiri panggilan tanpa keterangan," ujar Kasi Penkum Kejati Banten Ivan Hebron Siahaan melalui keterangannya. Sabtu (19/2/2022).

Baca juga: Kejati Banten Tahan 3 Mantan Direktur BJB Syariah Kasus Kredit Macet Rp 11 Miliar

Usai diamankan, penyidik membawa HH ke kantor Kejati Banten untuk dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka sebelum dilakukan penahanan di Rutan Kelas II Serang

"Tim penyidik memeriksa HH sebagai tersangka dan dilakukan penahanan di Rutan Serang selama 20 hari kedepan," ujar Ivan.

Dijelaskan Ivan, HH mengajukan kredit pembiayaan pembelian kapal senilai Rp11 miliar pada tahun 2016 ke BJB Syariah.

Kemudian, oleh tiga orang Direktur sekaligus Komite Pembiayaan BJB Syariah yang sudah ditetapkan tersangka sebelumnya pengajuan kredit dari PT HS itu disetujui.

Padahal, persetujuan pembiayaan tersebut tidak sesuai dengan prosedur.

Baca juga: Mantan Manajer Menilap Uang, Bank BJB Pekanbaru Jamin Keamanan Nasabah

Alhasil, PT HS yang dipimpin HH tidak membayar kewajiban sesuai kesepakan dan terjadi kredit macet, dan jaminan kapal pun tidak diketahui keberadaannya.

"Perbuatan para tersangka tersebut telah mengakibatkan negara dirugikan sekitar Rp 11 miliar atau sekitar jumlah tersebut dan pada saat ini sedang dilakukan proses perhitungan kerugian negara," kata Ivan.

Sebelumnya, Kejaksaan Tinggi Banten telah menetapkan tiga mantan pimpinan Bank BJB Syariah sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pemberian kredit pembiayaan kapal senilai Rp11 miliar.

Ketiganya yakni TS mantan Direktur Pembiayaan BJB Syariah pusat berinisal, HA mantan Direktur Operasional BJB Syariah pusat dan YG mantan Direktur Dana dan Jasa sekaligus Plt. Direktur Utama BJB Syariah pusat.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Diduga Gara-gara Menyanyi Seorang Pria di NTT Dianiaya Karyawan Bank

Diduga Gara-gara Menyanyi Seorang Pria di NTT Dianiaya Karyawan Bank

Regional
Terkena Anemia, Calon Jemaah Haji Asal OKU Timur Sumsel Wafat

Terkena Anemia, Calon Jemaah Haji Asal OKU Timur Sumsel Wafat

Regional
Video Mesum Karyawati Pabrik Tersebar, Polres Salatiga Lakukan Penyelidikan

Video Mesum Karyawati Pabrik Tersebar, Polres Salatiga Lakukan Penyelidikan

Regional
Replika Stupa Candi hingga Lampion Warna-warni Hiasai Kawasan Balai Kota Solo Sambut Perayaan Waisak

Replika Stupa Candi hingga Lampion Warna-warni Hiasai Kawasan Balai Kota Solo Sambut Perayaan Waisak

Regional
Mundur dari Jabatan Wabup Agam, Irwan Fikri Kembalikan Mobil dan Rumah Dinas

Mundur dari Jabatan Wabup Agam, Irwan Fikri Kembalikan Mobil dan Rumah Dinas

Regional
Polisi Berhasil Ungkap Identitas Mayat dengan Luka Tusuk di PRPP Semarang

Polisi Berhasil Ungkap Identitas Mayat dengan Luka Tusuk di PRPP Semarang

Regional
Danlanal Sebut 3 Oknum TNI AL Penganiaya Warga Sipil di Sikka Ditahan dan Diperiksa

Danlanal Sebut 3 Oknum TNI AL Penganiaya Warga Sipil di Sikka Ditahan dan Diperiksa

Regional
Ini Asal-usul Orang Banyumas dan Bahasa 'Ngapak'

Ini Asal-usul Orang Banyumas dan Bahasa "Ngapak"

Regional
Video Pilot Susi Air Mengaku Diancam Akan Ditembak oleh KKB Beredar, Polisi Selidiki

Video Pilot Susi Air Mengaku Diancam Akan Ditembak oleh KKB Beredar, Polisi Selidiki

Regional
Cerita SDN 012 Sei Banjar Kaltara, Sekolah dengan Akses Jalan Rusak yang Selalu Sepi Murid Saat Musim Penghujan Tiba

Cerita SDN 012 Sei Banjar Kaltara, Sekolah dengan Akses Jalan Rusak yang Selalu Sepi Murid Saat Musim Penghujan Tiba

Regional
Jadi Bacaleg PDI-P Dapil Jateng IV, Cucu Megawati Turun ke Wonogiri, Bambang Pacul: Belajar Perjuangan Raden Mas Said

Jadi Bacaleg PDI-P Dapil Jateng IV, Cucu Megawati Turun ke Wonogiri, Bambang Pacul: Belajar Perjuangan Raden Mas Said

Regional
Ditanya soal Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno Mengaku 'Jomblo Politik': Ingin Tunjukkan Kinerja Dahulu

Ditanya soal Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno Mengaku "Jomblo Politik": Ingin Tunjukkan Kinerja Dahulu

Regional
Survei Litbang 'Kompas' Prabowo Ungguli Ganjar, Bambang Pacul: Saya Tidak Percaya Survei yang Dibuat Orang Lain

Survei Litbang "Kompas" Prabowo Ungguli Ganjar, Bambang Pacul: Saya Tidak Percaya Survei yang Dibuat Orang Lain

Regional
Menhan Prabowo Resmikan 11 Titik Sumur Bor di Pulau Sumbawa NTB

Menhan Prabowo Resmikan 11 Titik Sumur Bor di Pulau Sumbawa NTB

Regional
Kisah Inspiratif Pemuda Asal Lombok Tengah Raih Gelar Doktor di Amerika, Menangis Haru Saat Berpidato

Kisah Inspiratif Pemuda Asal Lombok Tengah Raih Gelar Doktor di Amerika, Menangis Haru Saat Berpidato

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com