NGAWI, KOMPAS.com – Kondisi rumah Sati (63) yang terbuat dari kayu cukup sederhana di Desa Kandangan, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi.
Lantainya terbuat dari semen yang baru saja kering merupakan bantuan dari pemerintah daerah pasca-foto cucunya, Eko (10) yang diikat kakinya viral di media sosial.
Sati mengaku saat ini, cucunya menjalani pengobatan di RSUD Ngawi. “Sekarang dirawat di RSU Ngawi. Ini kakek sama ibunya yang menemani, saya jaga dua cucu di rumah,” ujarnya ditemui di rumahnya, Jumat (18/2/2022).
Baca juga: Mari Bantu Rosma, Bocah Lumpuh yang Ditelantarkan Ibu Kandung
Sati mengaku kesehariannya bersama suaminya, Gono (64) hanyalah buruh tani dan mencari pakan kambing milik anaknya Ernawati (32), ibu dari Eko.
Ernawati sendiri saat ini tinggal bersama suaminya di Desa Watuwalang. “Orangtua Eko itu sudah cerai, anak saya Ernawati tinggal bersama suaminya di Watuwalang. Eko kami yang merawat,” imbuhnya.
Sati menceritakan, pada mulanya Eko lahir normal bahkan saat dilahirkan Eko mempunyai bobot 3,9 kilogram.
Namun saat berusia 1 bulan, Eko mengalami panas tinggi dan kejang-kejang. Sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Madiun, satu bulan kemudian Eko dibawa pulang.
Sejak itu perkembangan Eko sangat lambat. Bahkan Eko tak bisa bicara. Untuk berkomunikasi minta makan Eko hanya menangis.
“Sembuh, tapi kaki dan tangannya seperti lemas. Sampai sekarang tidak bisa duduk, tidak bisa bicara. Kalau minta apa apa ya nangis,” kata dia.
Baca juga: Unggahan Viral di Medsos, Pengemis di Pekanbaru Ini Ketahuan Pura-pura Lumpuh
Meski mengalami kondisi lumpuh, Eko masih berkeinginan untuk bisa bermain bersama teman sebayanya. Dia akan menggulingkan badannya untuk bisa keluar dari rumah agar bisa sekadar melihat teman-temannya di luar rumah.
”Kalau pagi, anak-anak berangkat sekolah dia berguling keluar. Saya tahu dia juga ingin main bersama mereka,” ujar Sati sedih.
Karena sering berguling keluar rumah tanpa pengawasan, Sati mengaku suaminya Gono terpaksa mengikat kaki Eko agar tidak keluar rumah tanpa diawasi.
Sebabnya, kondisi rumahnya yang hanya berlantai semen dan memiliki undakan sangat membahayakan Eko. ”Kami hanya buruh tani, kadang harus kerja di sawah makanya Eko kami ikat karena tidak ada yang ngawasi,” jelasnya.
Selain bekerja sebagai buruh tani, Sati dan Gono memelihara 2 ekor kambing yang dibelikan oleh Ernawati.
Baca juga: Wahid, Bocah 8 Tahun Membantu Ibunya yang Lumpuh hingga Jarang Masuk Sekolah
Kambing tersebut saat ini telah menjadi 8 ekor dan telah dibuatkan kandang di belakang rumah. Di dapur yang berantakan karena dulunya juga merupakan kandang kambing yang juga tempat menampung kotoran kambing mulai ditutup dengan papan asbes.