Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Petani Diseret Buaya Saat Bersihkan Diri, Sempat Teriak Sebelum Menghilang Dibawa ke Kedalaman

Kompas.com - 18/02/2022, 16:22 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TANA TIDUNG, KOMPAS.com – Seorang petani bernama Luther (40), warga Jalan Temanggung RT 002, Desa Bebakung, Kecamatan Betayau, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, diserang buaya saat membersihkan diri di pinggir kanal milik PT Adindo Hutani Lestari (AHL) di KM 5 Desa Bebatu, Rabu (16/2/2022).

Kapolsek Sesayap Hilir, Iptu Jaimin mengungkapkan, Luther saat itu melintasi jalan sepanjang kanal mengendarai mobil bak terbuka bermuatan 10 balok kayu ulin, bersama dua orang keneknya, Martinus De Pores Ison (22) dan Labo Saputra (21).

"Dia selesai membongkar muatan, lalu istirahat dan mengambil daun nipah, lalu membersihkan diri di pinggir kanal. Korban sudah melihat ada plang larangan mendekati kanal karena ada buaya, tapi dia bilang saat itu sedang tidak ada buaya," ujar dia, saat dihubungi, Jumat (18/2/2022).

Baca juga: Kaki Pria di Sumba Timur Putus akibat Diterkam Buaya Saat Asyik Panah Ikan di Hutan Bakau

Merasa yakin tidak ada tanda tanda keberadaan buaya, Luther akhirnya turun pelan-pelan ke kanal. Namun dalam hitungan detik, muncul buaya yang langsung menyerangnya.

"Korban diterkam buaya pada bagian kepala dan dibawa ke kedalaman kanal. Dia sempat berteriak ‘Uy’ sebelum akhirnya tenggelam," lanjutnya.

Terekam kamera Hp

Momen Luther turun ke pinggir kanal, sebenarnya terekam oleh salah satu rekannya yang memilih tetap berada jauh dari sana.

Namun karena terkejut dengan serangan buaya yang tiba-tiba, hape tersebut jatuh dan hanya merekam bagian ekor buaya saja setelah membawa masuk Luther ke kedalaman air.

"Rekannya lalu mengejar melalui pinggir tanggul untuk mengetahui ke mana arah larinya buaya. Ia juga meminta teman lain segera minta tolong ke warga sekitar," kata Jaimin.

Baca juga: Tili, Penakluk Buaya Berkalung Ban, Ditawari Jadi Honorer Khusus Penyelamat Satwa di Pemkot Palu

Buaya sempat kembali terlihat sudah cukup jauh dari lokasi awal tempat Luther diserang.

Dari perkiraan saksi, buaya tersebut memiliki lebar badan sekitar 60 cm dan panjang sekitar 400 cm atau 4 meter.

"Ini kejadian kedua. Saya sudah meminta kepala desa untuk memasang plang peringatan buaya di kanal sejak Desember 2021. Saat itu ada juga kejadian serupa di lokasi yang sama," katanya lagi.

Kanal disetrum agar buaya memperlihatkan diri

Upaya pencarian lalu dilakukan melibatkan unsur SAR dan warga sekitar. Mereka bahkan melibatkan pawang buaya untuk segera menemukan keberadaan korban.

Baca juga: Tangkap Buaya Berkalung Ban, Tili Dijuluki Pria Buban oleh Wali Kota Palu, Apa Artinya?

Sejumlah ritual untuk memanggil buaya dicoba, sampai masyarakat berupaya menyetrum kanal menggunakan kabel mesin genset.

"Sempat disetrum kanalnya, berharap kalau ada buaya bisa keluar dan tanda tanda keberadaan Luther bisa ditemukan," jelasnya.

Dalam upaya pencarian Luther, Basarnas mengerahkan 5 personel dengan menurunkan sarana baru berupa Aqua Eye.

Alat yang baru dimiliki Basrnas Tarakan ini, memiliki spek mampu mendeteksi keberadaan makhluk hidup di bawah air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com