Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam Pos Perbatasan Kawasan Adat Baduy, Disebut Paling Parah hingga Rusak Jembatan

Kompas.com - 18/02/2022, 11:46 WIB
Acep Nazmudin,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Banjir merendam perbatasan Kawasan Adat Baduy di Kampung Cijahe, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (17/2/2022).

Banjir menggenangi pos dua perbatasan dan jembatan yang memisahkan kawasan luar adat dan Baduy Dalam Cikeusik.

Banjir disebabkan karena Sungai Cibarani meluap.

Jamal, warga Baduy mengatakan, sungai mulai meluap pada Kamis sore setelah hujan pada siang harinya.

Baca juga: Kisah Mulyono, Belasan Tahun Ajari Anak-anak Baduy Membaca, Jadi Segelintir Warga Kanekes yang Kuliah

Dia mengatakan, kawasan pos Cijahe memang beberapa kali terendam banjir, namun sekarang adalah yang paling parah luapan sungainya.

"Biasanya hujan seharian tidak separah ini, memang sempat hujan tapi hanya sebentar, saya kaget bisa sebesar ini, bahkan airnya sampai naik ke jembatan, sebelum-sebelumnya tidak pernah," kata Jamal kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (18/2/2022).

Jamal mengatakan, tidak ada pemukiman penduduk di pos perbatasan tersebut, hanya ada pos pendaftaran pengunjung beserta warung dan jembatan bambu khas Baduy yang melintang di Sungai Cibarani.

Baca juga: Asal-usul Warga Baduy di Pedalaman Banten, dari Kerajaan Pajajaran hingga Disebut Mirip Orang Timur Tengah

Jembatan tersebut jadi ikon sekaligus pemisah antara tanah luar Baduy dan Baduy Dalam Cikeusik.

Sementara itu, Kepala Desa Kanekes, Saija juga mengaku heran dengan banjir  besar yang terjadi di pos Cijahe.

Dia menduga Sungai Cibarani meluap karena hujan di hulu di kawasan Gunung Liman.

"Iya banjirnya besar, pos perbatasan terendam, tapi sekarang sudah surut," kata Saija.

Saija belum bisa menyimpulkan penyebab luapan tidak biasa di Sungai Cibarani.

Kata dia, ia akan melakukan pengecekan terlebih dahulu apa yang terjadi di hulu sungai.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak juga mengatakan, akan melakukan penyusuran di Sungai Cibarani dan pantauan udara di sekitar hulu sungai pada Jumat ini.

Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui penyebab meluapnya Sungai Cibarani tersebut.

"Mau lihat apa sih yang sebenarnya terjadi, karena dilihat dari monitoring curah hujan, hanya 90 milimeter per detik, bukan termasuk cuaca ekstrem, tapi bisa meluap sangat besar, ini jadi pertanyaan," kata kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama saat dikonfirmasi.

Febby menyebut, selama dirinya di BPBD Lebak, ini adalah pertama kalinya banjir parah terjadi di pos dua Cijahe.

Sebelumnya kata dia, apabila sungai meluap, tidak sebesar ini.

Selain banjir, longsor juga terjadi di permukiman Suku Baduy.

Febby merinci, dampak bencana ini antara lain tiga rumah longsor, empat saung huma dan satu pos terendam banjir, dan empat jembatan rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Pengelola Pelabuhan

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Pengelola Pelabuhan

Regional
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Regional
Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Regional
Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Regional
Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Regional
Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Regional
Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Regional
Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Regional
Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Regional
Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com