Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datu Museng dan Maipa Deapati, Kisah Cinta Abadi dari Tanah Makassar

Kompas.com - 18/02/2022, 06:00 WIB
Dini Daniswari

Editor

Selepas mendapatkan ilmu dari tanah rantau, Datu Museng kembali ke Sumbawa dengan penuh rindu pada Maipa Deapati.

Sesampai di Sumbawa, ternyata kekasih yang dirindukan dalam keadan sakit. Datu Museng mengobati kekasihnya dengan ilmu yang didapatkan dari Mekkah.

Di sisi lain, Pangeran Mangalasa merasa cemburu dan sakit hati mengetahui bahwa tunangannya mencintai Datu Museng.

Untuk menyingkirkan Datu Museng, Pangeran Mangalasa bersekutu dengan Belanda.

Sementara, Datu Museng mendapatkan restu dari sultan Sumbawa untuk menikahi Maipa Deapati.

Akhirnya, dua insan yang tengah jatuh cinta itu dinikahkan. Datu Museng mendapatkan pangkat sebagai panglima perang.

Belum lama setelah menikah, ada kabar bahwa di Makassar tengah bergejolak yang disebabkan oleh Pemerintah Belanda yang berkuasa di Makassar.

Sebagai panglima perang, Datu Museng dikirim ke Makasaar oleh sultan Sumbawa atas permintaan raja Goa untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Baca juga: Perlawanan Gowa-Tallo (Makassar) terhadap VOC

Datu Museng berangkat bersama istrinya, Maipa Deapati, ke tanah Makassar.

Sesampainya di Makassar, Datu Museng kembali mendapat tantangan, yaitu kapten Belanda mencintai Maipa Deapati.

Untuk mendapatkan Maipa Deapati, kapten tersebut melancarkan berbagai teror dan serangan kepada Datu Museng. Akibatnya. Datu Museng terdesak.

Namun, bagi Maipa Deapati cintanya ke Datu Msueng adalah harga mati.

Lantas, Maipa meminta Datu Museng untuk membunuhnya, sebab cinta yang dimiliki hanya untuk Datu Museng. Ia merasa lebih baik mati daripada harus menyerahkan diri kepada Belanda.

Dengan sangat berat hati, Datu Museng lantas mengabulkan permintaan sang istri. Lalu, ia menikam badik pusakanya ke leher istri tercinta.

Karena rasa cintanya kepada istrinya terlalu dalam, Datu Museng lantas melepas semua ilmu-ilmu yang dimilikinya, ia membiarkan diri dibunuh oleh penjajah Belanda.

Kisah ini terus dikenang oleh Masyarakat Makassar hingga kini.

Sumber: www.sumbawakab.go.id

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com