KOMPAS.com - Likupang mungkin masih asing di telinga wisatawan, padahal daerah ini menyimpan pesona alam yang mengagumkan.
Terletak di di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kecamatan Likupang menyimpan harta karun pariwisata yang menjanjikan.
Baca juga: 25 Investor Besar Diundang Berinvestasi di KEK Likupang, Destinasi Super Prioritas
Di balik keindahannya, terdapat beberapa fakta menarik tentang Likupang yang bisa Anda simak.
Legenda setempat mengatakan bahwa Likupang merupakan tempat turunnya para bidadari.
Baca juga: PLTS Likupang, Pemanen Energi Matahari Terbesar di Indonesia
Hal ini berasal dari legenda Tumetenden dari para leluhur Tou Tonsea, etnik Minahasa Sulawesi Utara.
Dikisahkan perjalanan asmara seorang petani bernama Mamanua yang berhasil memperistri satu dari sembilan bidadari yang tengah turun dan mandi di telaga.
Mereka tinggal di kaki Gunung Tamporok dan memiliki seorang anak bernama Walangsendau.
Suatu ketika, Lumalundung sang bidadari harus kembali ke kahyangan karena kesalahan Mamanua.
Lumalundung kemudian berpesan jika Walangsendau menangis maka Mamanua harus mengajaknya berlari mengikuti arah matahari.
Benar saja, Mamanua menggendong Walangsendau berjalan melintasi hutan, gunung, dan sungai hingga berakhir di pantai biru berpasir putih yang jernih dan indah.
Seekor ikan menghampiri keduanya dan kemudian mengantar mereka untuk kembali bertemu dengan Lumalundung dan perjalanan mereka pun terbayar.
Likupang memang pantas menjadi rumah bidadari karena keindahannya, apalagi belum banyak orang yang bisa menjamahnya.
Likupang terpilih menjadi lokasi side event W20 pada 14-16 Februari 2022.