Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Pengangkut Arang dan Tepung Sagu Terbakar di Perairan Riau, 6 ABK Terombang-ambing 5 Jam di Laut

Kompas.com - 17/02/2022, 20:52 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kapal pengangkut arang bakau dan tepung sagu terbakar di Perairan Malay, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau pada Rabu (16/2/2022).

Dalam insiden itu, dua orang awak buah kapal (ABK) dinyatakan hilang diduga tenggelam di laut dan belum ditemukan. Sedangkan enam orang lainnya selamat.

Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul mengatakan, kebakaran itu diduga akibat percikan api dari mesin kapal.

"Berdasarkan keterangan awak kapal yang selamat, ada percikan api dari mesin kapal," ungkap Andi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (17/2/2022) sore.

Baca juga: Kapal Pengangkut Arang Bakkau dan Tepung Sagu Tujuan Malaysia Terbakar di Perairan Riau, 6 Orang Selamat, 2 Hilang

Andi menjelaskan, kapal tujuan Malaysia itu terbakar pada Rabu (16/2/2022) dini hari pukul 1.00 WIB. Kapal terbakar setelah dua jam melakukan perjalanan.

Pada saat api membesar membakar barang yang diangkut, para awak kapal langsung lompat ke laut.

"Kapten kapal memastikan semua awaknya terjun ke laut. Ombak sedang tinggi waktu kejadian," sebut Andi.

Enam orang korban yang selamat, kata dia, berawal ketika seorang ABK ditemukan terombang-ambing di tengah laut.

"Kapal terbakar jam 1.00 dini hari. Pada jam 5.00 subuh nelayan menemukan satu orang korban yang selamat. Jadi sudah lima jam korban ini terombang-ambing di laut," sebut Andi.

Lalu, nelayan tersebut menghubungi keluarga korban yang ada di Kota Selat Panjang, Kepulauan Meranti.

Andi mengatakan, setelah dapat laporan, anggota Polres Kepulauan Meranti bersama TNI AL dan tim Basarnas dikerahkan untuk mencari korban.

"Korban yang berhasil diselamatkan 6 orang. Namun, 2 orang masih dalam pencarian sampai saat ini. Para korban yang selamat sudah kami bawa ke rumah sakit untuk diperiksa kesehatannya. Mereka dalam kondisi baik dan sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing," sebut Andi.

Tim gabungan yang terdiri dari tim Pos Basarnas Bengkalis, Polres Kepulauan Meranti, dan TNI AL masih berupaya mencari dua korban yang dinyatakan hilang.

"Upaya pencarian dua korban masih kami lakukan sampai hari ini," ujar Koordinator Pencarian dan Pertolongan Basarnas Bengkalis, Tranpiranto.

Adapun, 8 korban di dalam kapal terbakar itu sebagai berikut:

  • Amir Hidayat (nahkoda),
  • Deddy Trisnawan (Kepala Kamar Mesin),
  • Zakaria (ABK)
  • Afis Efendi (ABK),
  • M Syahril (ABK),
  • Abdul Jalil (ABK),
  • M Sukiran (ABK),
  • M Faddli Saputra (ABK),

Korban dalam pencarian adalah Zakaria dan Deddy Trisnawan.

Baca juga: Kapal Pengangkut Arang Bakau dan Tepung Sagu Tujuan Malaysia Terbakar di Perairan Riau

Kapal bernama KLM Samudera itu awalnya berangkat dari Perairan Malay, Kecamatan Ransang Barat, Kepulauan Meranti.

Kapal bermuatan 84 ton arang bakau dan 50 ton tepung sagu, rencananya akan berangkat menuju Batu Sepahat, Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com