KOMPAS.com - Indonesia memiliki beberapa daerah penghasil marmer yang terkenal hingga mancanegara.
Batu marmer merupakan salah satu jenis batuan di bumi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan bangunan.
Secara umum, batuan di bumi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf atau malihan.
Batu marmer termasuk dalam jenis batu metamorf atau batu malihan karena proses terbentuknya berasal dari proses metamorfosis.
Batu marmer adalah batuan hasil proses metamorfosis atau malihan dari batu gamping, yang dalam prosesnya dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.
Kata marmer berasal dari bahasa Yunani yaitu Marmaron yang artinya batu bersinar, batu kristal, atau berkilau.
Tekstur dan keteraturan butir pada batu marmer terjadi akibat rekristalisasi struktur asal batuan itu sendiri.
Sedangkan batu marmer di INdonesia diperkirakan sudah ada sejak 30-60 juta tahun yang lalu.
Adapun ciri-ciri batu marmer ada lima, yaitu memiliki struktur batu yang kompak, gugusan kristal relatif sama, tersusun atas mineral kalsit dengan mineral minor.
Lalu memiliki nilai komersial atau ekonomi yang tergantung pada warna dan tekstur, serta terpengaruh porositas, kekuatan regangan, dan kekuatan terhadap cuaca.
Baca juga: Daerah Penghasil Teh Terbesar di Indonesia, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jambi Masuk Daftar
Mengingat umur batu marmer di negeri ini yang sudah puluhan juta tahun lamanya, maka tak heran ada banyak daerah penghasil marmer di Indonesia.
Berikut 5 daerah penghasil marmer di Indonesia:
Tulungagung merupakan daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia.
Tambang marmer di Tulungagung konon sudah ada dan sudah beroperasi sejak masa kolonial Belanda.
Aktivitas tambang marmer di Tulungagung dilakukan di Bukit Besole, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung.