Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Keluarga di Kulon Progo Naik 15 Kali Lipat Selama Februari 2022

Kompas.com - 17/02/2022, 17:46 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com- Klaster keluarga di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sudah naik 15 kali lipat dalam hampir tiga pekan sepanjang Februari 2022.

Kenaikan itu terlihat pesat bila dibandingkan hanya ada enam klaster keluarga sepanjang Januari 2022.

Penambahan kasus baru yang belum terkendali berpotensi pada penambahan klaster keluarga di beberapa waktu ke depan.

“Kami mendeteksi ada enam klaster keluarga di Januari dan pada Februari ada 89 klaster keluarga,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, TH Baning Rahayujati melalui zoom meeting, Kamis (17/2/2022).

Baca juga: Siswa Positif Covid-19 SMP di Klaten Jadi 8 Orang, Penularan Disebut dari Klaster Keluarga

Kemunculan klaster keluarga dampak dari tingginya kontak erat dengan penderita, di mana penularan sangat cepat antar anggota keluarga.

Guhus Tugas melaporkan, kasus baru paling banyak terdeteksi melalui kontak erat orang terdekat, utamanya di dalam keluarga.

Kasus baru lewat kontak erat itu sebanyak 47 persen dari total kasus sepanjang Februari 2022.

Kontak erat ini lebih tinggi dari kasus baru yang ditemukan lewat suspek atau penderita bergejala yang memeriksakan diri ke fasyankes, yakni sebanyak 35 persen dari total kasus.

Baca juga: Cegah Klaster Keluarga, Pasien Positif Covid-19 di Surabaya Diminta Lakukan Isolasi Terpusat di Asrama Haji

Sedangkan 19 persen lainnya diperoleh lewat skrining pada beberapa tempat.

Tingginya kontak erat dalam keluarga juga terlihat dari kasus terkonfirmasi pada bayi, balita hingga anak-anak.

 

Gugus Tugas Covid-19 melaporkan 0,5 persen kasus baru terjadi pada bayi berumur kurang satu tahun.

Di 2022 ini, kasus baru juga terdeteksi pada 30 balita (empat persen), 232 anak usia 6-12 tahun (31 persen), lansia hanya 9,5 persen dan usia produktif lebih dari 50 persen.

“Kasus bayi itu adalah (penularan) dari keluarga. Bahkan kemarin ada bayi yang baru tiga hari,” kata Baning.

Baca juga: Tiga Nakes di Kota Salatiga Positif Omicron, Terpapar dari Klaster Keluarga

Penularan tinggi dalam keluarga berkaitan dengan kendornya penerapan protokol kesehatan di dalam rumah.

Kontak dengan anggota yang positif juga sangat tinggi sehingga membuat penularan bisa cepat terjadi.

Pada kasus penyakit dengan daya tular tinggi, maka pelaksanaan protokol kesehatan sebaiknya juga diterapkan bahkan sampai dalam rumah.

Masyarakat diharapkan tetap menyadari bahwa mencegah penularan tidak hanya melalui vaksinasi yang mencipta kekebalan bersama sehingga kalaupun ada penularan maka kondisinya lebih ringan.

Baca juga: Cegah Klaster PTM, Jam Istirahat Sekolah di Klaten Ditiadakan hingga Siswa Diminta Bawa Bekal

Tetapi tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Protokol kesehatan tidak hanya dilakukan di luar rumah saja tapi juga dalam rumah,” kata Baning.

Peningkatan klaster seiring peningkatan positif Covid-19 yakni 1.068 kasus di 2022 atau 4,5 persen total sepanjang pandemi.

Lebih dari 900 kasus di antaranya masih aktif dan tersebar dalam isolasi mandiri dan rumah sakit rujukan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com