Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Gibran Dibandingkan dengan Jokowi soal Relokasi Pedagang Pasar Mebel, DPRD: Itukan Tak Serumit Pemindahan PKL Banjarsari

Kompas.com - 16/02/2022, 16:13 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD Solo Sugeng Riyant mengkritik Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tak bisa berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat soal relokasi Pasar Mebel Gilingan, Kota Solo, Jawa Tengah.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengusulkan agar Gibran memperbaiki pola komunikasi atas program-program yang direncanakan.

Dia menilai, persoalan relokasi pedagang Pasar Mebel sebetulnya tidak serumit saat Jokowi merelokasi PKL Banjarsari ketika memimpin Solo.

Baca juga: Rudy Ingatankan Gibran Memanusiakan Para Pedagang soal Relokasi Pasar Mebel Kota Solo

"Penolakan-penolakan ini kan tidak perlu jika Pemkot bagus dalam berkomunikasi. Itu kan tak serumit persoalan pemidahan PKL Banjarsari di era Pak Jokowi," kata Sugeng Riyant, kepada Kompas.com, Rabu (16/2/2022).

"Saat itu klir tanpa ekses. Ini pasar mebel jauh lebih sederhana, jumlahnya juga sedikit. Intinya faktor komunikasi. Kalau tak diperbaiki, ke depan akan muncul gejolak yang sama," lanjut dia.

Kisah Jokowi relokasi PKL Banjarsari

Diberitakan Kompas.com, kebijakan relokasi ratusan pedagang kaki lima dari Banjarsari ke Notoharjo, Solo, Jawa Tengah, oleh Joko Widodo ketika dia menjabat sebagai Wali Kota Solo pada 2006.

Kebijakan itu sempat membuat Jokowi dibenci.

Namun, seiring berjalannya waktu, program itu jugalah yang membuat Jokowi dicintai.

Saat Jokowi bernostalgia dengan blusukan ke Pasar Notoharjo, Sabtu (26/7/2014), ratusan pedagang kaki lima mengerumuninya.

Baca juga: Jokowi Dibenci, Jokowi Dicinta...

Ia disapa, diajak bersalaman, berfoto bersama, bahkan sampai dipeluk oleh para pedagang kaki lima yang dulu sempat "memusuhinya" sebelum direlokasi dari badan jalan di Banjarsari ke pasar itu.

"Dulu mereka ini di jalan-jalan, kumuh dan kotor. Mau direlokasi, mereka menentang. Mereka protes sampai bawa bambu runcing, corat-coret, dan sebagainya," kenang Jokowi di sela blusukan mendadak saat itu.

Menghadapi kondisi demikian, Jokowi lalu memetakan kekuatan-kekuatan oknum-oknum tak bertanggung jawab di balik para PKL tersebut.

Jokowi kemudian memanggil seluruh pemegang lapak PKL itu untuk makan bersama.

 

Jokowi setidaknya 54 kali makan bersama para tokoh PKL. Makan pagi, siang, maupun malam.

Acara makan pertama hingga pertengahan tak menyentuh apa pun soal proses relokasi.

Para tokoh maupun oknum tak bertanggung jawab itu sempat bingung karena dari awal makan hingga selesai, Jokowi sama sekali tidak menyentuh soal kebijakan relokasi PKL.

Topik relokasi baru disinggung Jokowi pada makan siang ke-54.

"Gimana, jadi bersedia dipindahkan, kan?" kira-kira demikian tanya Jokowi ke para "preman" itu.

Sontak sejumlah tokoh preman itu pun protes. "Nah kan, pasti diajak makan ini ada buntut yang ndak enak," kata mereka.

Baca juga: Solo Raya Mau Jadi Provinsi Baru, FX Hadi Rudyatmo: IKN Saja Belum Selesai, Mau Provinsi Baru

Jokowi bukannya tanpa memikirkan protes itu. Dia telah memiliki strategi khusus.

Kepada sejumlah tokoh PKL itu, Jokowi menyiapkan sejumlah kebijakan pendukung.

Misalnya, pemberian fasilitas di kios baru, membuka akses transportasi umum di kios baru, hingga memublikasikan keberadaan kios baru ke masyarakat umum.

Hasilnya, Jokowi berhasil merelokasi mereka.

"Itu mindahin mereka pakai karnaval segala. Akhirnya mereka pindah dengan jaminan omzet tidak menurun," kata Jokowi.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah pedagang Pasar Mebel Gilingan menolak audiensi dengan Dinas Perhubungan (Disdag) Kota Solo, dan bersikukuh ingin bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Tujuan pedagang ingin menyampaikan aspirasinya selama adanya pembangunan sentra industri kecil dan menengah (IKM), relokasi pedagang ke Pasar Darurat dan pembangunan Pasar Mebel baru di Bong Mojo, Jebres, Kota Solo.

(KOMPAS.COM/FRISTIN INTAN SULISTYOWATI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Solo Sebut 6 Orang Daftar Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pilkada Serentak 2024, 2 Sudah Lengkapi Berkas

PDI-P Solo Sebut 6 Orang Daftar Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pilkada Serentak 2024, 2 Sudah Lengkapi Berkas

Regional
Polres Merauke Tangkap Pelaku Pemerkosaan terhadap Mahasiswi

Polres Merauke Tangkap Pelaku Pemerkosaan terhadap Mahasiswi

Regional
Truk Rem Blong Terbalik di Kebumen, 6 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Truk Rem Blong Terbalik di Kebumen, 6 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Balon Udara Berisi Mercon Teror Warga Magelang dan Klaten, Polda Jateng: Ada Ancaman Penjara

Balon Udara Berisi Mercon Teror Warga Magelang dan Klaten, Polda Jateng: Ada Ancaman Penjara

Regional
Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Regional
Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Regional
Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Regional
PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Regional
Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Regional
Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Regional
Gunung Ruang Alami Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Gunung Ruang Alami Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Regional
Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com