Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Gibran Dibandingkan dengan Jokowi soal Relokasi Pedagang Pasar Mebel, DPRD: Itukan Tak Serumit Pemindahan PKL Banjarsari

Kompas.com - 16/02/2022, 16:13 WIB
Robertus Belarminus

Editor

 

Jokowi setidaknya 54 kali makan bersama para tokoh PKL. Makan pagi, siang, maupun malam.

Acara makan pertama hingga pertengahan tak menyentuh apa pun soal proses relokasi.

Para tokoh maupun oknum tak bertanggung jawab itu sempat bingung karena dari awal makan hingga selesai, Jokowi sama sekali tidak menyentuh soal kebijakan relokasi PKL.

Topik relokasi baru disinggung Jokowi pada makan siang ke-54.

"Gimana, jadi bersedia dipindahkan, kan?" kira-kira demikian tanya Jokowi ke para "preman" itu.

Sontak sejumlah tokoh preman itu pun protes. "Nah kan, pasti diajak makan ini ada buntut yang ndak enak," kata mereka.

Baca juga: Solo Raya Mau Jadi Provinsi Baru, FX Hadi Rudyatmo: IKN Saja Belum Selesai, Mau Provinsi Baru

Jokowi bukannya tanpa memikirkan protes itu. Dia telah memiliki strategi khusus.

Kepada sejumlah tokoh PKL itu, Jokowi menyiapkan sejumlah kebijakan pendukung.

Misalnya, pemberian fasilitas di kios baru, membuka akses transportasi umum di kios baru, hingga memublikasikan keberadaan kios baru ke masyarakat umum.

Hasilnya, Jokowi berhasil merelokasi mereka.

"Itu mindahin mereka pakai karnaval segala. Akhirnya mereka pindah dengan jaminan omzet tidak menurun," kata Jokowi.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah pedagang Pasar Mebel Gilingan menolak audiensi dengan Dinas Perhubungan (Disdag) Kota Solo, dan bersikukuh ingin bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Tujuan pedagang ingin menyampaikan aspirasinya selama adanya pembangunan sentra industri kecil dan menengah (IKM), relokasi pedagang ke Pasar Darurat dan pembangunan Pasar Mebel baru di Bong Mojo, Jebres, Kota Solo.

(KOMPAS.COM/FRISTIN INTAN SULISTYOWATI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com